Sabtu, 09 Februari 2019

Colomadu, Destinasi Wisata Baru

Siapa sangka sebuah bangunan tua yang terkenal angker bisa menjadi daya tarik wisatawan?  Pertanyaan itu yang sering muncul di benak semua orang yang pernah melihat Pabrik Gula Tjolomadu yang didirikan pada tahun 1816 oleh Mangkunegaran IV karena tempat ini kerap dijadikan lokasi syuting adu nyali.  Cukup beralasan mereka yang berfikiran seperti itu karena secara fisik bangunan ini terlihat tua, gelap, tidak terawat dan hawanya bikin bulu kuduk kita berdiri.  Namun sekarang, bangunan dengan luas 1,3 hektar di atas lahan seluas 6,4 hektar itu telah berubah wujud.  Tampilannya lebih bersih terawat, tentram dan mengundang minat orang untuk berkunjung.


Destinasi wisata baru di Solo


Berlokasi di Kabupaten Karanganyar, sebenarnya Pabrik Gula Tjolomadu ini jaraknya lebih dekat dengan Bandara Adi Sumarmo Solo. Tahun 2017 PT PP (Persero) Tbk, PT PP Properti Tbk, PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko (Persero) dan PT Jasa Marga Properti membentuk joint venture dengan nama PT Sinergi Colomadu untuk melaksanakan konstruksi revitalisasi dengan tetap memegang teguh kaidah cagar budaya. Selanjutnya PTPN IX yang mengelola tempat ini sebagai salah satu tujuan wisata di Solo.


Pabrik gula Colomadu


Spot-spot menarik disini terletak pada mesin-mesin kuno pengolah bahan baku menjadi gula.  Kondisi mesin itu masih terlihat bagus, dicat abu-abu dan sepertinya menjadi warna dominan di pabrik ini.  Sedangkan gedung tuanya juga menarik.  Beberapa bagian sengaja dibiarkan terlihat apa adanya supaya atmosfer tempo doeloe dirasakan oleh pengunjung.  Yang paling penting, semua tempat dijaga kebersihan dan kenyamanannya.  Terlihat beberapa petugas kebersihan sedang menyapu atau mengepel lantai.


Gedung terawat baik

Sisa bangunan di dalam yang sengaja dibiarkan ada

Spot menarik untuk foto


Namun, di awal kedatangan, aku sudah menemui masalah.  Signage atau petunjuk arah masih kurang.  Dari tempat parkir kendaraan kita tidak menemukan petunjuk arah kemana kita harus pergi.  Semua pengunjung pasti tahu bahwa mereka harus beli tiket terlebih dahulu sebelum memasuki tempat wisata karena tidak ada yang gratis di negeri ini bagi tempat wisata berkawasan khusus seperti Colomadu.  Artinya, mereka harus pergi ke tempat pembelian tiket masuk.  Masalahnya, tidak ada petunjuk yang jelas disini.  Apalagi posisi pintu gedung tempat pembelian tiket ternyata malah membelekangi area parkir kendaraan.


Mesin-mesin-1

Mesin-mesin-2

Mesin-mesin-3


Tiket masuk ke tempat ini dibandrol sebesar Rp 25.000 per orang.  Tiket masuk itu akan diperiksa oleh petugas di depan pintu masuk gedung.  Dengan tiket itu juga pengunjung akan mendapatkan 1 botol air mineral yang dapat diambil di lantai 2.  Sedangkan fasilitas cafe atau coffee spot di dalam, pengunjung harus bayar.  Disamping mesin-mesin pabrik yang tua, disini ada yang unik yaitu pohon tua di dalam gedung.  Meskipun tidak hidup lagi, tapi pohon tua ini masih bisa kita lihat di sebelah coffee spot atau tepatnya di samping pintu masuk menuju Besali Cafe.  Sepertinya, pohon itu sengaja ditebang dan disisakan untuk bukti sejarah bahwa gedung ini sudah tua dan sempat tidak terurus.  Tidak bisa dibayangkan kalau pohon itu dibiarkan hidup berkembang makin tinggi dan besar.  Bekas potongan akarnya saja sudah sangat besar, apalagi bentuk asli utuhnya?  pasti jadi masalah dalam perawatan gedung dan pengunjung bisa jadi malah ketakutan melihat pohon tua besar yang menyeramkan itu.


Tiket masuk

Pohon tua dalam gedung

Cafe berkapasitas besar di lantai 1


Di dalam gedung yang dibentuk seperti museum, pengunjung dapat mengetahui sejarah berdirinya pabrik gula Colomadu serta cara pengolahan bahan baku yaitu tebu menjadi gula.  Disini ditempatkan miniatur pembuatan gula dan penjelasan singkat, sehingga kita bisa tahu detail proses pembuatan gula di jaman itu. 


Miniatur pembuatan gula

Spot menarik untuk foto


Jadi dapat disimpulkan, pabrik gula Colomadu dapat menjadi referensi bagi keluarga bila berkunjung ke Solo.  Kita dapat bersenang-senang disini, mendapat ilmu pengetahuan, mengenal sejarah bangsa sendiri, berfoto-foto dan berwisata bersama keluarga. Ayo pergi ke Solo.