Jumat, 20 November 2015

Warung 'SS', Penuh Sensasi dan Surprise

Kesal juga saat mendengar prejudice sebagian orang tentang selera makanku yang tergambar dalam blog jalan-jalan ini.  Mereka mengatakan kalau aku cenderung menampilkan high class option, rumah makan yang mewah dengan menu-menu yang terdengar asing di telinga dan harga yang tidak ramah bagi mereka yang berkantong tipis.  Atau terkesan aku lebih mementingkan ambiance atau suasana tempatnya daripada rasa makanan itu sendiri.  Sorry, that is completely wrong!!  Salah besar.  Seperti yang kutulis di artikel sebelumnya bahwa faktor utama yang menjadi prioritasku dan selalu menjadi daya tarik bagiku untuk datang ke restaurant itu adalah kebersihan!  Karena bersih dekat dengan sehat.  Meskipun tempatnya di lingkungan kalangan atas dengan landscape yang super fantastis dan perabot-perabotnya international brands, tapi didalamnya berserakan benda-benda yang menjijikan atau debu dimana-mana atau tercium bau-bau tidak sedap, wuih.....aku langsung ilfil, hilang selera makan.  Yang ada malah putar haluan dan tidak akan lagi datang ke tempat itu. 
 
Bersih tidak ada kaitannya dengan sosialita karena tidak semua orang miskin hidupnya tidak bersih atau tidak tahu kebersihan.  Bersih juga tidak ada kaitannya dengan pendidikan karena banyak juga orang yang pendidikannya tinggi malah kurang peduli dengan kebersihan, jorok dan gaya hidupnya ga sehat sama sekali.  Berikutnya, terkait dengan harga makanan.  Tidak semua yang murah identik dengan 'murahan'.  So, aku sama sekali ga ada urusan dengan harga.  Murah atau mahal itu relative.  Sangatlah wajar kalau kita harus membayar lebih mahal untuk suatu makanan atau minuman yang sama hanya karena makanan atau minuman itu disajikan di tempat dengan fasilitas yang modern super mewah dan dilayani dengan pelayan-pelayan professional bersertifikat.  Makanya jangan heran kalau secangkir kopi hitam bisa berbeda harganya di kedai kopi dengan di mal.
 
Bukan untuk menepis penilaian buruk tentang preferensi-ku, sengaja kali ini aku mengikuti pilihan temanku untuk makan siang di Warung Special Sambal atau lebih dikenal dengan Warung SS di jalan Kisamaun Tangerang.  Mengapa tidak? pikirku, masa' aku yang sudah beberapa tahun ini lebih banyak menghabiskan waktu hidupku di Tangerang malah tidak tahu tempat-tempat makan enak di kota yang berkembang pesat ini.  Ya, sekali-sekali boleh juga lah kembali ke Jakarta, tapi tidak ada salahnya kalau hunting makanan di Tangerang.  Anggap aja ini untuk memenuhi hobby wisata kulinerku sekaligus untuk mengisi ruang blog-ku yang mulai kuhidupkan kembali, plus semoga bisa menghapus persepsi orang tentang Tangerang (dulu) yang sering dianggap sebagai kota 'penjara', kota 'kusta' atau kota 'pengemis'.  Tangerang telah tumbuh sangat pesat.  Geliat perekonomian yang melaju pesat terlihat dimana.  Lokasi yang sangat dekat dengan Jakarta membuat kita sulit mengetahui batas kota Jakarta dengan Tangerang karena semua terlihat sama.  Kota-kota mandiri banyak bermunculan di Tangerang dan membentuk komunitas elite super lengkap seperti Lippo Karawaci, Bumi Serpong Damai, Sumarecon Serpong, Alam Sutera, yang tidak kalah dengan kota tetangganya.  Bravo Tangerang!


Promosi dan keunggulan variasi menu SS sudah terlihat dari depan
Spanduk yang ditempel di dinding luar

Warung SS berada di kawasan Pasar Lama Tangerang.  Tempat ini lumayan ramai dikunjungi oleh pengunjung di jam makan siang.  Tidak jarang kita harus menunggu bila ingin dapat tempat duduk.  Sesuai dengan namanya, menu special di SS adalah sambal.  Konsistensi misi bisnisnya bahkan ditunjukkan dengan memajang top 10 list sambal yang laris pilihan pengunjung.  Dari fasad luar kita dengan mudah mengetahui kalau pasar SS ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah atau mereka yang ingin makan enak tapi kantong cekak.  Makanya tempat parkir di depan warung ditujukan untuk pengendara bermotor, bukan bermobil.  Kalau kamu datang pakai mobil tidak perlu khawatir.  Kamu bisa memarkirkan mobil di seberang jalan yang dibuat satu arah dan sengaja dialokasikan untuk parkir mobil termasuk mobilku Jumat siang itu.  Aku langsung terkesan dengan signage yang sengaja diletakkan di depan pintu masuk.  Pengunjung diharap bersabar karena hari Jumat dan sebagian pelayan, juru masak atau petugas lainnya di SS sedang menunaikan ibadah sholat Jumat, sehingga pelayanan kepada pengunjung akan sedikit terganggu.  Wow, sungguh hal yang luar biasa.  Pesan yang simple tapi sangat efektif dan langsung mengena ke pengunjung. 

Motor semua. Mobil terpaksa parkir di seberang jalan

Pesan yang menenangkan pengunjung
Top 10 sambal siang itu

Dari tampilan bangunannya, kita bisa menebak kalau ini rumah penduduk yang diubah fungsinya menjadi rumah makan.  Dugaanku benar,  Sesampai di dalam bangunan, kesan rumah penduduk benar-benar tidak bisa hilang.  Ruang tamu menjadi ruang makan bergaya lesehan, ruang keluarga menjadi ruangan makan dengan kursi dan meja minimalis.  Kamar tidur beralih fungsi menjadi dapur, ruang makan ber-AC dan ruangan pekerja.  Acungan jempol bagi pengelola atau design interior SS yang berhasil memaksimalkan space yang ada, sehingga ruangan terlihat lebih lapang, banyak pilihan (AC & non-AC, duduk atau lesehan), serta memuat lebih banyak pengunjung.  Toilet cuman ada satu, tapi wastafel tersedia dua unit diletakkan di area samping depan toilet.  Di SS juga disediakan musholla kecil bagi pengunjung yang ingin menunaikan sholat selagi menunggu pesanan datang. Menurutku sebaiknya di musholla ini dicat warna terang dindingnya agar tidak terlihat sempit atau salah satu dindingnya dilapisi kaca untuk memberi kesan luas dan dapat berfungsi bagi pengunjung untuk merapikan diri setelah sholat.  Dan satu lagi, penempatan rak sepatu/sandal di area lesehan rasanya tidak perlu karena rak itu terlalu tinggi dan sangat dekat dengan kursi pengunjung.  Takutnya aroma sepatu atau sandal itu akan mengganggu selera makan pengunjung.  Lagian kulihat pengunjung juga malas meletakkan sepatu/sandalnya ke rak.  Sebaiknya, petugas atau pelayan membantu merapikan sepatu atau sandal tersebut di lantai, tapi jangan pakai tangan terbuka karena nanti pengunjung merasa jijik bila melihat pelayan habis megang sandal terus megang piring makanan ke pengunjung.  Petugas bisa menggunakan kakinya untuk menyusun rapi sandal/sepatu atau menggunakan japit besar sehingga tangan tidak bersentuhan langsung dengan sepatu/sandal.  Langkah ini terlihat lebih praktis dan higenis, juga secara tidak langsung ngajarin pengunjung sadar akan kerapian dan kesehatan.

Ruang lesehan sebelah kanan depan

Ruang lesehan sebelah kiri depan

Ruang tengah dengan meja dan kursi makan minimalis
Rak sepatu/sandal in sebaiknya ditiadakan saja
Musholla dan 2 wastafel

Efektifitas signage atau promosi tidak hanya di depan gedung.  Di dalam ruangan, SS menempatkan pamflet dinding yang cukup jelas bagi pengunjung.  SS menyebut customernya sebagai 'Boss' atau 'Big Boss', sepertinya SS ingin menunjukkan betapa customer adalah orang-orang yang harus sangat dihormati dan dilayani.  Dan itu ternyata tidak sekadar kata-kata belaka.  Terbukti waktu pesanan temanku belum datang dan ditanyakan ke pelayan, si pelayan serambi minta maaf mengatakan bahwa ayam bakar yang ada tinggal potongan paha saja, yang dada sesuai pesanan sudah habis. Meskipun temanku tidak keberatan, pelayan SS kembali minta maaf saat menyerahkan pesanan makanan di atas meja temanku.  Komitmen.  Ya, kita butuh komitmen luar dalam dari pelayanan seperti ini.  Jangan hanya mengatakan 'konsumen adalah raja' tapi mereka dilayani bak orang miskin yang menunggu rangsum atau jatah makanan. Salut buat SS.
 
Yang tidak hanya sekadar slogan
 
Lihat kata 'Big Boss' itu.

Media advertising yang dimaksimalkan oleh SS
 
Meskipun 'Special Sambal', tidak semua makanan di SS pedas atau ber-cabe.  Ada juga yang menu untuk mereka yang tidak begitu suka pedas seperti jamur goreng, tahu goreng, ayam goreng dan ikan lele goreng yang kami pesan siang itu.  Karena kita sedang berada di 'surga' makanan pedas, mustahil kalau kita tidak pesan bermacam-macam sambal.  Kali ini kita memesan sambal mangga muda, sambal petai, sambal bawang ijo, sambal korek brambang (bawang merah), sambal rempelo (ampela /jeroan) ati.  Di dalam deretan daftar menu SS, aku penasaran dengan nama-nama menu-nya yang unik, terkesan 'Jawa-sentris', tapi menjual atau efektif dalam ilmu marketing.  Hari itu aku pesan telur gobal gabul dan jus gobal gabul.  Ternyata itu telur dadar yang dicampuri dengan beberapa rempah seperti daun bawang, bawang merah dan irisan cabe.  Sedangkan jus gobal gabul adalah perpaduan 4 buah yaitu nangka, melon, apel dan alpokat yang diblender jadi satu.  Sangat menyegarkan dan cocok menjadi teman makanan pedas.  Meskipun aku bukan penyuka makanan pedas, tapi sambal-sambal di SS memberikan sensasi tersendiri bagiku.  Sambal korek brambang yang tidak begitu pedas terasa nikmat bagiku.  Apalagi sambal mangga muda kesukaanku.  Meskipun terasa lebih pedas, aku bisa menghabiskan 3/4 serutan mangga mudanya.  Sambal bawang ijo-nya pun enak dan gurih.  Kulihat temanku bisa menghabiskan 2 porsi piring kecil yang terbuat dari tanah liat.  Siang itu aku dibuat berkeringat oleh SS.  Rambut kepala sudah basah semua.  Kipas angin yang berada tepat di atas kepalaku tidak mempan melawan rasa pedas yang ada.  Anehnya, meskipun pedas, aku tidak berhenti menyolek lagi dan lagi sambal-sambal itu.  Ini mungkin yang namanya 'tobat cabe', ilang pedasnya, kumat lagi pengin makan sambal itu kembali ha...ha....
 
 
Aneka sambal yang kami pesan
 
Makanan yang disajikan unik dengan piring kecil tanah liat
Jamur goreng yang gurih dan lezat

Jus gobal gabul perpaduan 4 buah segar
 
Setelah perut kenyang dan hawa tubuh makin panas karena kepedasan, aku bergegas menuju meja kasir yang berada di sudut tengah ruangan.  Aku tercengang mendengar harga yang harus aku bayar.  'Ga salah hitung tuh kasir?', pikirku.  Masa' kami bertiga yang makan segitu banyak macamnya cuman dihargai kurang dari Rp 150.000??  Melihat aku terbengong-bengong karena saking murahnya makanan di SS, temanku menyadarkanku sambil menyodorkan struk yang memunculkan harga masing-masing menu yang kami pesan.  Semuanya murah, kisaran Rp 2.500 sampai 10.000.  Hanya ayam dan jus gobal gabul yang harganya di atas 10.000.  Bahkan temanku bilang, warung SS yang di Jogjakarta lebih murah lagi.  What??  Bisa jadi SS memang mengambil margin rendah dan focus ke volume penjualan.  Makanya ga heran kalau pengunjungnya banyak yang berstatus mahasiswa atau pelajar yang sangat 'sensitif' dengan harga.  Tapi bagiku, ini bukan urusan harga atau gengsi.  Yang penting bersih, enak, nyaman dan unik,  warung SS di Tangerang ini tepat untuk menjadi destinasi para pecinta kuliner dan layak diulas dalam blog-ku. 
 
Murah kan?
Tidak akan menguras kantong

 

Kamis, 19 November 2015

Tidak Sekadar Sambal Yang Memikat di Pondok Kemangi

Jujur, lumayan sulit bagiku mencari tempat makan yang enak di Tangerang, karena enak bukan sekadar rasa tetapi tempatnya harus enak dilihat, suasana dan pelayanannya enak dikenang, makanannya enak di perut, maksudnya ga bikin sakit perut atau masuk rumah sakit, dan yang terakhir  'enak' harganya atau sesuai dengan kenikmatan yang kita dapatkan.  Prioritas utama, bersih, karena bersih itu mutlak bagiku. Tolok ukurnya simple saja, kita pengunjung jangan ditemukan dengan hal-hal yang kotor atau menjijikan seperti sampah, lalat, debu, atau bau-bau yang kurang sedap.  Bagaimana kita bisa makan dengan enak kalau mau masuk rumah makan itu terlihat tumpukan sampah basah dengan binatang-binatang kecil warna putih yang bergerak-gerak di sampah itu?  Atau, sampah itu berada di jalan masuk ke restaurant dan menyebarkan aroma yang tidak enak?  Atau benda-benda yang tidak layak kita lihat? Mungkin kita langsung membatalkan makan di restaurant itu.  Cerita-cerita tentang enaknya makanan di restaurant tersebut seketika bisa hilang terhapus oleh pengalaman buruk dari indera penglihatan dan penciuman kita.  Bicara tentang bersih, bukan berarti kita jadi seperti petugas balai kesehatan yang ngecek satu persatu makanan, masuk ke dapur, pakai cairan kimia untuk uji bakteri dan sebagainya, tapi yang sederhana saja lah, boleh pakai standar umum, ga kotor dan ga bau.

Tampak depan

Pondok Kemangi (PK) memenuhi kriteria yang pas untuk blog-ku.  Restaurant ini menjadi salah satu favorit tempat makan warga Tangerang dan tidak jarang juga warga luar Tangerang.  Menempati lokasi yang strategis dekat dengan perumahan BSD dan perkantoran, PK mudah dijangkau dari segala penjuru.  Kesan bersih sudah mulai terasa saat kita memasuki area depan PK.  Untuk parkir pun cukup luas, meskipun terkadang kita terpaksa parkir di luar atau seberang jalan khususnya pada jam makan siang atau saat weekend.  Ruangan depan PK sangat luas dengan kursi dan meja minimalis yang tersusun rapi.  Rasanya muat menampung lebih dari 100 pengunjung. Di tengah ruangan depan, ditempatkan meja untuk aneka sambal, salah satu daya tarik restaurant ini.  Ada sambal dabu-dabu, cobek, sambal Manado, kecap dan sambal mangga muda kesukaanku.  Pengunjung boleh sebanyak-banyaknya mengambil sambal tersebut atau gratis, tapi hati-hati, kalau asal ambil dan tidak dihabiskan, kamu akan dikenakan charge alias harus bayar. 


Area depan sisi kiri
Meja sambal di area depan, lihat tulisan diatasnya
Inilah sambal-sambal khas Pondok Kemangi

Kalau ingin suasana yang lebih rileks, kamu dapat beralih ke bagian belakang restaurant.  Disini tidak kalah luas areanya dan terbagi atas tiga bagian.  Bagian tengah yang dekat dengan kolam lebih seperti koridor dan sering ditempati bagi mereka yang perokok.  Yang menarik disini adalah pajangan piring-piring yang diletakkan di dinding kanan dekat jalan menuju toilet.  Diatas piring itu tertulis testimoni pengunjung yang kata temanku adalah selebriti Indonesia (sorry, aku ga begitu familiar dengan mereka). Testimoni sebagai bukti bahwa tempat ini sering dikunjungi oleh para pesohor negeri ini dan layak menjadi tempat pilihan kita.  Karena merupakan area terbuka, kipas angin ditempatkan di beberapa tiang, tapi kalau cuaca sedang panas-panasnya, hembusan kipas angin ga begitu menolong.  So, kamu bisa pindah atau mengambil tempat di bangunan tengah. 
 
Area koridor sebagai pembatas area depan dan tengah
Kolam sebelah kiri

Kolam sebelah kanan
Piring-piring testimoni
Foto-foto testimoni

Di bangunan tengah diletakkan deretan kursi dan meja makan yang muat untuk 50 orang lebih.  Meskipun open space, area ini lebih adem walau tanpa AC.  Di area ini juga ditempatkan meja khusus untuk aneka sambal dan tetap dengan ketentuan yang sama.  Tepat di ujung belakang bangunan ini terdapat panggung yang menampilkan organ tunggal atau live music di akhir pekan.  Pengunjung boleh juga menggunakan panggung ini untuk acara-acara special seperti perayaan ulang tahun atau perayaan lainnya.  Di sebelah kanan panggung terdapat taman terbuka dan alat seluncuran buat anak-anak.  Masih di area ini juga ditempatkan pondok kecil yang membuat anak-anak semakin betah bermain disana.  Memang, disaat akhir pekan, area di dalam ini dipadati oleh keluarga dengan anak-anaknya.  Sebaliknya, di hari kerja, area ini sering di-booking untuk makan siang bersama orang-orang kantoran.  Sepertinya, PK ingin membidik semua segmen pasar.
 

Area tengah atau belakang yang disukai para keluarga
Kursi dan meja makan di area tengah

Area terbuka untuk anak-anak bermain

Panggung terbuka

Bila kamu ingin makan dengan gaya lesehan, jangan khawatir, restaurant ini menyediakan tempat makan bergaya lesehan yang berada di sebelah kiri area keluarga.  Tata taman yang apik dengan kolam kecil di bagian depan membuat area lesehan ini menjadi lebih menarik, nyaman dan teduh.  Jadi urusan atmosphere ruangan kita punya banyak pilihan di PK.  Satu lagi kelebihan dari restaurant ini yaitu toilet.  Ini bukan urusan sepele dan sering dilupakan oleh pemilik atau pengelola rumah makan.  Di PK, toiletnya tersedia terpisah untuk laki-laki dan perempuan.  Terawat dan kelihatan bersih, serta tidak bau.  Penempatannya pun sangat pas berada di bagian pojok tengah sehingga mudah dijangkau oleh pengunjung dari area-area yang ada di PK.  Wastafel ukuran besar ditempatkan diluar tapi masih menjadi bagian dari area toilet.  Semuanya bersih dan rapi.

Area lesehan
Jalan ke area lesehan dari area koridor

Taman dan kolam di depan area lesehan

Sekarang bicara tentang inti dari rumah makan yaitu makanan.  Beberapa kali datang dan mencoba berbagai makanan di PK, aku belum pernah kecewa dengan rasanya.  Ikan gurame bakar kecap-nya sangat lezat.  Bumbunya meresap di daging ikan yang lembut.  Tingkat kematangan yang pas membuat kita ingin menyantap habis sampai hanya tertinggal tulang ikannya saja.  Scallop atau ceriping saus tiram-nya pun enak.  Daging scallop yang kecil banget tidak sebanding dengan ukuran cangkangnya, terasa lembut dan meluncur nikmat di kerongkongan.  Udang bumbu Bali tidak mau kalah nikmatnya.  Bawang merah dan sereh yang dicincang halus serta dilumuri sedikit minyak khas bumbu Bali terasa klop dengan udang goreng.  Kalau masih kurang, tidak ada salahnya juga kamu pesan cumi telor asin.  Daging cuminya digoreng matang dan dilumuri tipis tepung dan kocokan telur asin membuat makanan ini renyah dan gurih. 

Saat duduk, pelayan langsung menyodori otak-otak yang lezat
Gurame bakar kecap dan scallop saus tiram hmm.....nikmat!!
Cumi telor asin yang tidak kalah enaknya

Bagi yang vegetarian jangan khawatir untuk makan di PK karena ada bakwan jagungnya yang gurih dan renyah.  Aneka sajian sayurannya pun enak-enak. Ada tumis tauge, genjer balacan, karedok dan lain-lain.  Siang ini aku bersama 3 teman hanya memesan tiga sayuran yang kusebut tadi.  Oiya tumis kangkung-nya juga enak lho.  Aku cuman takut aja kalau makan kangkung di siang jam kantor bikin ngantuk nantinya.

Karedok, bakwan jagung dan tumis tauge
 
Genjer balacan yang sedikit pedas tapi lezat

Urusan minuman pun juga bervariasi pilihannya. Perpaduan buah-buahan segar menjadikan minuman itu terasa nikmat, menarik, dan menyehatkan.  Nama-nama minuman itu pun lumayan unik.  Ada es pulau Bali dan Es pulau Sumatera, yang sepertinya ingin menampilkan buah-buahan khas dari daerah itu.  Atau kamu bisa juga memesan minuman yang namanya tidak asing bagi kita seperti es teller atau es campur.  Semuanya enak.  Terkait harga makanan dan minuman, menurutku tidak mahal karena kami berempat yang pesan segitu banyak macamnya hanya membayar tidak lebih dari Rp 500.000.

 
Es alpokat durian

Es Pulau Bali
Es Pulau Sumatera
 
Tidak ada gading yang tak retak.  Salah satu kekurangan restaurant ini adalah area bagian depan yang berdinding kaca yang mungkin sebagai konservasi energi penerangan justru terasa sangat panas karena tidak didukung alat pendingin yang baik.  Jumlah AC sih kelihatan banyak, tapi sebagian tidak berfungsi atau rusak kata pelayan PK.  Bagi pengunjung seperti aku yang ga betah di tempat dengan suhu udara ruangan yang tinggi terasa sedikit mengganggu dan mengurangi kenikmatan menyantap makanan.  Tapi secara keseluruhan, aku masih menilai PK layak untuk direkomendasikan sebagai tempat pilihan makan enak di Tangerang.



Minggu, 08 November 2015

Jakarta Road Show 2015

Pucuk dicinta ulam tiba.  Disaat aku pengin banget nonton film favoritku James Bond 007 Spectre, tiba-tiba aku dihubungi oleh personil marketing Nissan yang katanya aku termasuk 20 pembeli mobil X-trail Nissan yang terpilih dari ratusan pembeli Nissan di Jabodetabek dan salah satu hadiahnya adalah nonton premiere film James Bond Spectre di Senayan City.  Wow, luar biasa, rejeki orang baik kali ya......haha.....
 
Film yang wajib ditonton
 
Sempat ga percaya dengan pemberitahuan itu karena ga tahu kriteria apa yang digunakan oleh pihak Nissan sehingga memilih aku menjadi peserta All New Nissan X-trail road show 2015 yang memberikan banyak hadiah dan hiburan.  Toh aku juga bukan member dari Nissan X-trail club karena ga pernah loyal pada satu merk mobil.  Maklum, ketertarikan untuk membeli mobil lebih cenderung karena fungsi dan tampilan si mobil itu sendiri.  Kalau hati ini sreg, rasanya ingin segera memilikinya, akhirnya mobil lebih banyak cuman jadi pajangan karena jarang dipakai. 
 
Kartu undangan Jakarta Road Show-All New Nissan X-Trail 2015
 
Apakah karena aku belinya tunai?  Ah, ga juga, pikirku, kalau sekadar pembayaran sih ga ada hubungannya dengan penghargaan, bahkan sebaliknya, pihak dealer lebih menyukai pembelian kredit karena secara finansial lebih menguntungkan bagi mereka dan bank.  Sudahlah, aku anggap ini sebagai berkah aja.  Keesokan harinya aku segera ke dealer untuk mengambil undangan.  Personil yang ditunjuk oleh dealer menjelaskan secara rinci kepadaku rangkaian kegiatan road show berikut hadiah-hadiah yang akan dinikmati oleh peserta. 
 
Jam 8 lewat 10 menit Sabtu pagi tanggal 7 November, aku sudah tiba di show room Nissan di Sumarecon Serpong.  Sesuai jadwal, para peserta road show harus registrasi ulang mulai jam 8 sampai jam 9.  Dalam registrasi itu, kita akan diberi log book, goodie bag, pemasangan stiker di mobil dan kaos.  Setiap peserta diberi kesempatan mengajak 1 orang anggota keluarga atau teman atau siapa saja dan semua fasilitas dari penyelenggara/panitia diberikan untuk 2 orang, kecuali door prize yang hanya untuk peserta utama.  Panitia juga telah menyediakan makanan dan minuman di lokasi pertemuan.  Bisa dikatakan, sepanjang acara ditanggung kenyang, termasuk saat di Serpong.  Bermacam snack disediakan untuk sarapan peserta yang mungkin ga sempat sarapan di rumah.  Air mineral dalam kemasan gelas dan botol bebas kita minum.  Untuk melengkapi acara dan supaya peserta tidak bosan menunggu kedatangan peserta yang lain, seorang DJ stand by memutarkan lagu-lagu popular dengan sound system yang ok punya.
 
Panitia di Sumarecon Serpong
 
Setelah acara dibuka oleh panitia dan sekaligus menyampaikan tata tertib road show, sekitar pukul 9.45 menit 17 mobil Nissan X-trail terbaru berkonvoi menuju Senayan City Jakarta.  Kali ini kami bak rombongan Menteri Negara, yang ngawal ga tanggung-tanggung, 1 mobil patwal kepolisian dan 3 motor!  Rute-nya kami masuk ke tol Kebon Jeruk dan keluar lewat Slipi lalu ke Senayan.  Sepanjang perjalanan, tidak sedikit mobil-mobil lain mencoba menyisip masuk rombongan kami, tapi sayangnya pasukan bermotor polisi segera memberi komando mereka untuk keluar dari barisan.  Kasian juga sih karena ingat kalau kita terjebak macet dan melihat mobil lain bisa dengan enaknya lalu lalang di depan kita karena dikawal polisi, rasanya dongkol dan pengin ikut nimbrung.  Makanya aku ga keberatan ada beberapa kali kendaraan masuk barisan di depan mobilku, tapi itu dia, mohon maaf bapak ibu, pak polisi melarang mobil lain ikut-ikutan konvoi!  Kurasa semua pengendara saat itu pada iri dengan kami karena jalanan sedang macet.  Sorry ya........Dan perjalanan ini terasa diberkahi sama Tuhan karena sepanjang keluar dari tol sampai ke lokasi, hujan yang selama ini kita tunggu kehadirannya di musim kemarau panjang, turun dengan lebatnya.
 
 
Hujan, berkah di kemarau panjang

Basah hingga tujuan
 
Saat di Senayan city pun, peserta tetap dimanjakan.  Sudah uang tol ditanggung, e urusan parkir di mall pun disediakan jalur khusus buat kami.  Ada sekitar 150 mobil Nissan X-trail menempati parkir di B2.  Panitia memberikan bantuan biaya parkir ke setiap mobil peserta sebesar Rp 20.000 atau senilai dengan free parking 4 jam pertama.  Turun dari mobil, panitia langsung menyambut kami dan mengarahkan ke Urban Kitchen (UK), sebuah food court terkenal di lantai 5 Sency. Sesampainya di pintu masuk UK, kembali lagi ada panitia yang siap melayani kita dengan mendata kembali rombongan masing-masing peserta dan menyerahkan 2 kartu plastik UK.  Setiap peserta bebas memilih makanan yang ada di UK dengan menggunakan kartu UK maksimal Rp 150.000.  Kalau menggunakan lebih, maka peserta yang harus menanggungnya.  Bisa dikatakan, tidak ada yang menggunakan lebih karena di dekat meja penyambutan pintu masuk UK, panitia meletakan meja panjang yang diatasnya tersedia ice cream, lekker (sejenis creeps), pisang goreng coklat, kopi, es teh dan air mineral gratis.  Jam masih menunjukkan pukul 11, tapi makanan berlimpah dan dapat kita makan sepuasnya sebelum makan siang, jadi perut kita sudah kenyang duluan sebelum memakai kartu UK untuk makan siang. 
 
Coffee break disiapkan di pintu masuk Urban Kitchen

Makanan berlimpah, kita dibuat kenyang sebelum makan siang
 
UK siang itu serasa jadi milik Nissan.  Panggung ukuran sekitar 6 x 3 meter diletakkan di tengah area UK menghadap pintu masuk/keluar.  Lazimnya acara gathering, MC mencoba membangkitkan suasana dengan joke-joke yang lucu, lalu mempersilakan para petinggi Nissan menyampaikan sambutannya.  Selanjutnya 3 jam ke depan, acara lebih banyak diisi oleh hiburan dari grup musik anak-anak muda yang menyanyikan lagu-lagu terbaru yang sedang hit di dunia.  Sebenarnya yang ditunggu-tunggu peserta adalah acara door prize yang memberikan lebih dari 20 bingkisan hadiah mulai dari voucher belanja, kulkas 2 pintu, TV LED 42', sampai dengan yang paling favorit, Iphone 6!  Kalau bosan dengan acara music, peserta boleh memanfaatkan foto gratis dengan back ground Nissan X-trail terbaru plus tulisan Jakarta Road Show 2015. 
 
Panggung di area tengah Urban Kitchen

Lagu lagu hit dilantunkan untuk menghibur peserta
Tempat pendaftaran 'Blind parking challenge' di lantai dasar

Pameran di lantai dasar Senayan City

X-perience show

X-Trail Hybrid yang manjadi perhatian
 
Masih ada satu lagi, yaitu menikmati pameran X-Trail hybrid plus mencoba tantangan memarkirkan mobil X-trail dengan hanya menggunakan fasilitas monitor display di dashboard.  Petugas akan menutup seluruh kaca mobil, baik itu di depan, samping ataupun belakang.  Kita dibuat tidak bisa melihat apapun di luar.  Sebelum blind parking, kita diajak keliling area tantangan itu yang dibuat di depan Sency.  Dalam lintasan khusus itu, ada beberapa speed bump yang akan menguji kehandalan cara mengemudi kita.  Setelah 1 putaran, kita akan disuruh berhenti di tempat uji tantangan blind parking yang masih dalam lintasan itu.  Kita tinggal bunyikan klakson tanda kita siap dan petugas akan segera menutupi semua kaca mobil.  Saat itulah stop watch dihitung.  Aku tertarik untuk menjajal kemampuan memarkirkan mobil dan lumayan hasilnya lho.  1 menit 32 detik waktuku dan dinyatakan baik oleh petugas karena di bawah 2 menit dan posisi parkir mobil pun dinyatakan benar.  Atas prestasi ini, aku mendapatkan kartu e-money Mandiri yang sudah diisi Rp 80.000 yang dapat kita gunakan untuk bayar tol pulang ke rumah.  Juga nomor peserta blind parking-ku dimasukkan ke dalam undian untuk mendapatkan hadiah-hadiah menarik salah satunya perjalanan gratis ke Singapura.
 
Hadiah-hadiah yang diberikan kepada peserta
 
Saking senangnya mengikuti rangkaian acara, ga terasa jam sudah menunjukkan pukul 14.30.  Artinya 30 menit lagi aku harus segera memasuki studio 1 XXI Sency untuk menyaksikan film kesukaanku 007 Spectre.  2 minggu sebelumnya saat promo dan trailer-nya diputar di channel AXN dan Starworld, aku sudah ga sabar pengin banget nonton film ke-4 Daniel Craig itu yang sekali lagi disutradarai oleh Sam Mendes.  Disamping aksi si 007, aku juga penasaran ingin melihat mobil Aston Martin DB9 GT yang diproduksi terbatas hanya 150 unit di seluruh dunia dan Indonesia hanya kebagian 1 unit saja, akan unjuk gigi dalam film karya Ian Fleming ini.  Wuih, pasti seru!! Bahkan, aku sudah nyusun rencana untuk mendapatkan tiket nonton biar ga kehabisan atau ngantri di loket pembelian tiket.  Dasar rejeki memang ga jauh kemana,  berharap dapat 1 tiket, malah dikasi 4 tiket.  Alhasil aku tawarkan ke beberapa orang untuk bisa gabung denganku agar tiket gratis itu tidak terbuang percuma.  Ironis memang, disaat orang pada ngantri tiket nonton Spectre yang kali ini diputar serentak di 4 studio di Sency, aku malah dengan mudahnya dapat 4 tiket.  Belum lagi, pihak panitia road show juga memberikan kami 2 voucher untuk mendapatkan 2 pack ukuran medium popcorn dan minuman gratis sebagai teman nonton film.  Benar-benar acara jalan-jalan yang super fun, kenyang, dan berkesan!
 
Aksi dan ceritanya seru!!!