Sabtu, 30 Juli 2016

Bersantap di Rumah Makan Kayu Serasa Terbang Dengan Pesawat Pribadi



Meskipun undangan pembukaan aku terima, ternyata aku tidak punya waktu untuk menghadiri acara tersebut.  Lama banget punya niatan mampir kesini, tapi baru kesampaian sekarang, akhirnya.... Restaurant ini hadir bersama fenomena unik yang menjadi daya tarik publik untuk datang ke Taman Impian Jaya Ancol.  Apa yang unik?  Tidak lain dan tidak bukan, body pesawat yang teronggok mantap di tengah-tengah area restaurant.  Bukan imitasi atau bangunan yang menyerupai pesawat, melainkan badan pesawat asli!  Bila dilihat dari warna, type pesawat dan beberapa hint pada body pesawat, dengan mudah diketahui bahwa ini adalah eks.pesawat Sriwijaya Air.  Dan pesawat ini tidak sekadar hiasan, tetapi dipermak habis oleh sang pemilik menjadi tempat makan yang nyaman dan berkelas.  

Pesawat resto


Sangatlah mudah menuju Restaurant Rumah Kayu (RK).  Setelah memasuki pintu gerbang Ancol, papan petunjuk arah restaurant yang oleh pemilik lebih cenderung menyebutnya sebagai taman santap ini, mudah dikenali dan tidak membutuhkan waktu lama ke RK.  Atau kalau masih ragu, tinggal tanya sama petugas di pintu gerbang atau tanya security yang berdinas di setiap gedung yang kita lewati.  Bila dilihat dari luar, RK seperti rumah makan biasa, tidak ada yang istimewa.  Area parkir gratis yang luas dan beberapa bagian ditanami pohon-pohon rindang memberikan rasa nyaman bagi pengunjung.  Label nama dibuat sederhana dengan warna yang kurang menyolok, sehingga pengunjung yang baru pertama kali datang perlu cermat memperhatikan supaya ga salah tempat.  Kesan luar biasa akan muncul saat kita memasuki area dalam RK.  Dari gerbang depan sudah dapat kita lihat pesawat udara berdiri tegar menyambut kita.


Halaman depan

Pesawat itu sudah langsung terlihat
Open stage


RK menyediakan berbagai pilihan untuk tamunya bersantap nikmat.  Ada tempat yang dibangun seperti saung-saung, ada juga yang seperti pavilion, bangunan terpisah berupa rumah bertingkat untuk mereka yang menginginkan suasana lebih pribadi.  Setiap tempat diberi nama kayu-kayuan khas Indonesia seperti cendana, jati, dan lain-lain.  Namun, meski banyak pilihan, tetap saja tempat makan di dalam pesawat menjadi primadona.  Karena menjadi tempat favorit, sangatlah wajar bila ingin makan di tempat ini harus booking terlebih dahulu.  Tapi dijamin ga bakal nyesel kalau makan disini.  Suasananya benar-benar membawa kita seakan-akan sedang berada di penerbangan first class.  Bahkan penerbangan first class yang sebenarnya pun tidak seperti ini he...he....Yang beginian hanya ada di private atau chartered flight.

Saung 1

Saung 2

Saung 3
Model pavilion
Rumah kayu air
Di dalam cabin-1

Di dalam cabin-2

Di dalam cabin-3


Bagaimana dengan kualitas makanan?  Semua makanan yang disajikan memiliki cita rasa yang enak, mulai dari tahu goreng sebagai appetizer, sampai dengan main course yang terdiri dari kepiting saus padang, kepiting lada hitam, kepiting telur asin goreng, cumi bakar, udang goreng tepung, dan gurame tauco.  Khusus menu kepitingnya, kelezatan bumbu yang padu padan meresap dan berasa sampai gigitan daging terakhir.  

Tahu goreng

Nasi putih dengan daun pisang
Kepiting saus padang

Udang goreng tepung

Kepiting telur asin goreng
Kepiting lada hitam

Cumi bakar

Gurame tauco



Minumannya pun tidak kalah nikmat.  Meskipun disajikan dalam porsi gelas berukuran sedang, juice kedondong, kopyor kelapa plus orange juice melengkapi makan siang saat itu.  

Jus kedondong dan kelapa muda


Satu hal yang perlu menjadi perhatian pengelola RK yaitu wastafel atau toilet di body pesawat itu yang sedang rusak.  Alamat kita harus turun dari pesawat lalu ke wastafel diluar dan balik lagi naik pesawat hanya sekadar cuci tangan. Ribet!!  Coba kalau toilet di pesawat itu berfungsi, kita berasa benar-benar sedang terbang VIP pesawat pribadi!


Terpaksa turun tangga


Tentang harga makanan dan minuman, di RK ternyata tidak mahal.  Dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan (kecuali toilet), menurutku sebanding lah. Untuk menyiasati kantong para tamu, RK menyediakan menu paket yang murah per orangnya, tapi ada term and condition yang harus dipenuhi misalnya jumlah minimal orang per paket itu.

Buku menu dan tarifnya


Bagi pecinta kuliner dan menghargai ide inovatif, Rumah Kayu perlu dikunjungi.  Selamat bersantap ria.



Kamis, 21 Juli 2016

Serba Serbi Korea (2), Menguak Keunggulan dan Prestasi Bandara Incheon

Salah satu yang sangat jarang dibahas orang atau disampaikan dalam bentuk artikel tentang Korea adalah Bandara Incheon.  Orang bertanya-tanya kenapa dan ada apa dengan Bandara utama Korea itu? Sebagai bandara yang mendapat gelar terbaik dalam ajang Airport Service Quality Award selama 6 tahun berturut-turut oleh Airport Council International, organisasi bandara seluruh dunia dan didukung oleh International Civil Aviation Organization, organisasi induk penerbangan sipil dunia, Incheon memang luar biasa.  Belum ada bandara yang bisa menyaingi prestasi Incheon, bahkan bandara-bandara langganan juara seperti Changi harus angkat topi.  Prestasi yang dicapai Incheon adalah hasil kerja keras pengelola bandara yaitu IIAC (Incheon International Airport Corporation) dan kolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah, sehingga menghasilkan sinergi yang saling mendukung dan menghapus konflik kepentingan.  Tidak ada yang tumpang tindih dalam pengelolaan dan kekuasaan, karena kalau sudah ada yang merasa ‘jagoan’ dalam sinergi itu, maka yang ada hanyalah saling menjatuhkan, sok kuasa, susah diatur, jalan masing-masing, kebingungan publik dan ketidak-pedulian.  Dukungan Pemerintah terhadap Incheon dalam bentuk regulasi terlihat dengan mulusnya semua program berjalan on the track and on time performance.  Semua menyatu demi kepentingan bangsa karena mereka menyadari keberadaan sebuah bandara adalah pintu gerbang dan cermin dari negara itu.  Makanya semua negara berlomba-lomba memodernisasi, merapikan, menertibkan dan memperindah bandaranya masing-masing.  Bagaimana dengan Indonesia?  He…he…aku ga mau lanjutin ngobrol tentang yang berbau politis.  Lebih baik kita kuak habis kehandalan atau kelebihan dari Bandara Incheon.  Dari pagi sampai petang kita dijamin tidak bakal habis mengeksplorasi bandara ini.  Menarik atau tidak semua tergantung persepsi masing-masing orang.  Ini hanya sekadar menampilkan sisi lain dari sebuah negara yang layak diangkat sebagai salah satu tujuan wisata.  Jalan-jalan tidak harus ke pantai atau pegunungan kan?  Boleh lah sekali-sekali kita menjamah wisata edukasi agar otak kita mendapat ‘nutrisi’ dan wawasan kita semakin luas dan berkualitas.




1.    Aksesibilitas/transportasi/parkir

Terdapat 3 moda transportasi publik menuju Bandara Incheon yang berada di atas pulau yang jauh dari ibukota Seoul.  Bus, taxi dan kereta api.  Loket atau tempat pembelian tiket ketiga transportasi itu sangat mudah ditemui karena didukung oleh informasi atau signage yang jelas.  Bahkan informasi harga tiket dan jarak tempuhnya pun ada, sehingga penumpang dan pengguna jasa transportasi tidak perlu khawatir dengan pelayanannya.  Bicara tentang ketepatan waktu tempuh, memang kereta api lebih bisa diandalkan karena tidak ada rintangan sama sekali, sedangkan bus dan taxi tergantung dari traffic di Seoul yang sangat padat pada jam berangkat dan pulang kantor. 

 
Loket pemesanan taxi dan ruang tunggu
 
Peta dan rute

Display tarif dan jarak tempuh
Display tarif taxi
Konter khusus transportasi gabungan

Counter tiket bus
Stasiun kereta api di dalam terminal


Bagi pengguna mobil pribadi, ada yang unik dalam sistem perparkiran di Incheon.  Kalau sekadar petunjuk lampu merah dan hijau sebagai tanda space parkir sudah terisi atau tersedia, itu sudah ada di Jakarta, tapi kalau sistem yang membuat kita mudah menemukan kembali letak parkir mobil kita, itu yang belum ada di Jakarta.  Disini bagi yang pelupa atau mendadak lupa letak mobil, kita cukup memasukan nomor mobil kita pada sebuah computer tablet yang menempel di beberapa tiang area parkir.  Mesin pencari itu segera memberikan info dimana letak parkir kita.  Dan jangan sekali-kali mencoba berbuat kriminal di area parkir karena kamera CCTV ada dimana-mana sama seperti di area terminal bandara.  Bahkan khusus untuk parkir dan area aksesibilitas mempunyai ruang pengawas tersendiri.  Mungkin ini bertujuan supaya security atau pengelola parkir lebih fokus dalam menjalankan tugasnya.


Komputer pelacak lokasi parkir mobil

CCTV area parkir dan aksesibilitas-1

CCTV area parkir dan aksesibilitas-2


2.    Signage/informasi/iklan


Menyadari sebagai bandara internasional, Incheon memberikan kemudahan bagi penumpang asing mengetahui apa dan dimana melalui penulisan disetiap rambu petunjuk dengan menggunakan bilingual, bahasa Korea dan bahasa Inggris.  Yang menariknya, untuk mengetahui tempat makan, tempat istirahat dan semua yang dibutuhkan penumpang, dapat dengan mudah diperoleh hanya dengan melihat papan signage.  Ada juga computer touch screen layar lebar yang siap membantu penumpang menemukan tempat yang dituju.  Atau kalau mereka masih bingung atau pengin cari dengan cara yang sangat mudah dan cepat adalah langsung mendatangi counter informasi.  Semua petugas informasi yang menguasai lima bahasa akan dengan senang hati membantu.  Sayangnya masih belum ada yang menguasai bahasa Indonesia.  Ga apa-apa, yang penting kalian bisa bahasa Inggris sudah cukup.


Signage-1

Signage-2

Signage-3

Signage-4
Signage-4
Information desk
Touch screen information


Informasi sangat penting bagi penumpang apalagi terkait penerbangan. Mereka pasti menginginkan kejelasan informasi kapan pesawat mereka berangkat.  Bila ada penundaan atau pembatalan, mereka pun ingin tahu kenapa penerbangan ditunda atau dibatalkan.  Untuk memenuhi rasa ingin tahu penumpang, disamping informasi penerbangan pada papan display penerbangan berukuran besar dan FIDS (Flight Information Display System), Incheon juga menyiapkan papan informasi penyebab delay atau cancel.  

Informasi delay dan cancel karena cuaca buruk
FIDS standar internasional


Bicara tentang iklan, Incheon mengaturnya dengan sangat jeli, sehingga bandara tidak terkesan kumuh oleh banyaknya papan-papan reklame.  Ukuran, tulisan, tata cahaya, penempatan dan material iklan dibuat standar dan ketentuannya.  Ada iklan dengan ukuran besar yang sebenarnya terbuat dari bahan yang sangat sederhana, tetapi karena tata cahaya dan penempatan yang tepat, menghasilkan kesan yang mewah dan menarik.


Material mahal

Material sederhana tapi terkesan mahal


3.    Toilet/shower room


Ini salah satu fasilitas publik yang selalu menjadi keluhan bagi pengguna jasa bandara termasuk di Indonesia.  Incheon memahami kebutuhan penumpang akan toilet sangat mutlak, oleh karena itu mereka melakukan pengawasan yang baik terhadap kualitas ruangan toilet agar tidak bau dan tidak basah.  Kalau bisa toilet bukan seperti tempat pembuangan terakhir, tapi bisa menjadi tempat yang nyaman dan tidak menakutkan melalui penerangan yang baik dan design peralatan yang artistik.


Terang dan bersih

Ga bau, nyaman dan artistik


Oiya, bagi kalian yang tengah menempuh perjalanan jauh, melelahkan dan merasa gerah karena keringat, di Incheon tersedia shower room atau ruangan mandi gratis yang buka mulai jam 7 pagi sampai jam 10 malam.  Ingat, yang gratis cuman ruangan dan air dari shower, handuk dan alat mandi lainnya harus bayar.   

Shower room

Petugas yang stand by

Ruangan menuju shower


4.    Restaurant/shopping area



Disamping mudah menemukan restaurant dan tempat berbelanja, di Incheon mengatur penempatan tempat usaha para tenant dengan sangat baik, sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat diantara mereka, misalnya restaurant dengan produk sejenis tidak diletakkan berdekatan.  Atau kalau coffee shop akan ditempatkan disatu area dengan penjual minuman juice atau minuman teh, sehingga yang ada malah terlihat saling melengkapi dan banyak pilihan bagi penumpang.


F & B-1
F & B-2

F & B-3




F & B-4
F & B-5



Ini berlaku juga bagi duty free yang didominasi oleh pemilik berwarga negara Korea.  Bila di suatu area salah satu duty free memasarkan produk minuman keras dan rokok, maka duty free di sebelahnya akan berjualan produk lain seperti pakaian, parfum, coklat dan lain-lain.  Semua duty free boleh memasarkan aneka macam produk, tetapi tidak boleh memajang produk sejenis di area yang sama dengan duty free lainnya.  Sedangkan untuk non duty free khususnya counter brand-brand internasional ditempatkan hall keberangkatan.  Mereka dibiarkan bersaing satu dengan yang lainnya karena bicara brand pada prinsipnya kita bicara tentang loyalitas konsumen.  

Duty free-1

Duty free-2
Konter informasi khusus duty free

Duty free-3
Shopping arcade/non duty free
Kecil, menarik perhatian
Unik


5.    Rest area/kids area/nursery/tempat hiburan


Yang sedang dibicarakan itu rest area ya, bukan rest room, karena berbeda jauh artinya meskipun terkadang rest room adalah bagian dari rest area.  Tapi yang sedang aku bahas disini adalah benar-benar area untuk istirahat.  Sering bila kita sedang ngantuk berat, kita merasa agak risih kalau ingin tidur di kursi ruang tunggu atau tidur di kursi yang berjejer di sepanjang koridor ruang tunggu.  Sepertinya kita dipelototin banyak orang lewat atau menjadi bahan ketawaan orang bila saat tidur, mulut kita terbuka lebar atau baju kita tanpa sadar terbuka.  Menyadari akan hal itu, Incheon menyediakan  tempat istirahat gratis berupa kursi malas yang terbuat dari bahan yang lembut dan ditempatkan di area yang tidak banyak orang lalu lalang.  Kenapa?  Ya kita ga bakal bisa tidur nyenyak kalau berisik.

Rest area-1

Rest area-2

Rest area-3

Rest area-4

Rest area-5


Di rest area terdapat relax area berupa baby grand piano yang bebas digunakan oleh pengunjung.  Diletakkan diatas panggung kecil dan didepannya di tempatkan kursi-kursi yang layaknya sebuah pertunjukkan kecil di sebuah café.


Siapa saja boleh pakai


Kalau kita pengin benar-benar ingin rileks sambil melemaskan otot, disini juga menyediakan tempat pijat sehat dan lounge untuk umum tanpa harus menjadi member.  Bahkan beberapa airline memberikan discount bagi frequent flyer yang menggunakan lounge ini.


Untuk rileks

Untuk rileks

Untuk rileks

Bagi yang dalam perjalanan membawa bayi atau anak di bawah lima tahun,  Incheon menyediakan tempat untuk sang ibu menyusui anaknya dan tempat bermain bagi sang anak. Ruang nursery yang disediakan tidak hanya untuk menyusui, tapi juga berfungsi sebagai tempat istirahat dan perawatan bayi.  Di setiap nursery dan tempat bermain anak selalu bersebelahan dengan cafeteria atau tempat makan.  Tahu ngga kenapa?  Habis menyusui kan si ibu pasti lapar, makanya mereka perlu makan.  Sama seperti anak-anak kalau habis bermain, mereka pasti lapar atau haus, makanya butuh segera si orang tua memenuhi kebutuhan mereka juga.


Area bermain anak-anak-1

Area bermain anak-anak-2

Nursery-1

Nursery-2

Nursery-3

Nursery-4

Nursery-5



Bicara tentang tempat hiburan, Incheon rajanya.  Ada panggung terbuka berukuran besar yang kerap menampilkan penyanyi-penyanyi ternama dari negeri gingseng ini.  Tidak itu saja, di Incheon juga menyediakan ruang nonton yang sangat nyaman yaitu News & Movie room.  Kita akan dibawa ke suasana mini theater dan sstt…….kita bisa tidur juga disini.


Panggung hiburan terbuka
News & movie room


Bila kita datang di musim dingin menjelang natal, maka keceriaan natal tersebar dimana-mana.  Hiasan-hiasan khas natal seperti white Christmas tree, lampu-lampu pohon natal dan kado-kado.  Serta saat itu juga kita dapat bermain ice skating.  Meskipun areanya tidak terlalu luas, tapi lumayan lah untuk ber-skating ria.


Ice skating-1

Ice skating-2

X-mast gifts
X-mast gifts
X-mast lamp


Hiburan belum berakhir tanpa menikmati film-film Hollywood dan Korea di Cinemax yang ada di terminal.


Gedung serba guna dan pertunjukan


6.    Internet/charger handphone/telephone


Selain wifi yang tersedia gratis, Incheon juga menyediakan internet gratis di terminal.  Selanjutnya bila baterai handphone habis karena kelamaan dipakai untuk browsing, kita cukup menggunakan beberapa macam charger handphone gratis.  Sebagaimana yang dibutuhkan semua penumpang bahwa komunikasi menjadi sangat penting, sehingga semua orang tidak ingin putus kontak dengan keluarga, saudara, teman atau rekan bisnis, makanya di area kedatangan tidak hanya dipenuhi money changer dan accommodation agent, melainkan tersedia juga counter pembelian card sim handphone local.  Dan tersedia juga booth telepon untuk komunikasi internasional.


Charger handphone-1

Charger hp-2 dan International calling card


Konter pembelian sim card hp

Telepon koin dan kartu pun ada


Internet gratis


7.    Baggage Handling System/trolley/tools


Baggage Handling System (BHS) bukanlah tempat untuk umum, tapi aku dapat kesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana sistem pengaturan bagasi penumpang di Incheon.  Rupanya system yang memilah-milah bagasi sesuai tujuan itu hanya diawasi oleh seorang petugas security.  Kebayang ngga berapa banyak bagasi yang hilir mudik di bandara tersebut? 


BHS-1

BHS-2

BHS-3

BHS-4
BHS-5


Keteraturan juga pada trolley untuk penumpang.  Petugas di terminal begitu cekatan menangani trolley sehingga tidak terlihat ada trolley yang tidak bertuan atau berserakan, semua berada pada tempatnya.  Jumlah petugas tidak banyak, tapi sepertinya mereka bekerja sangat cepat dan tangkas.  Aku tidak pernah melihat mereka bergerombol, ngumpul sambil ngobrol atau berleha-leha.  Mungkin mereka punya tempat stand by di ruangan non-public yang tidak terlihat oleh kita, tapi ada cctv atau komunikasi antara mereka dengan petugas di darat yang lain, sehingga informasi keberadaan trolley dapat terdeteksi secara cepat. 


Trolley-1

Trolley-2

Trolley-3


Juga peralatan kerja yang lain yang digunakan oleh para teknisi atau para tenant yang tertata rapi dan hampir tidak terlihat oleh penumpang.

Penempatan peralatan kerja di dalam terminal
Rapi dan bersih
Pemadam kebakaran-1
Pemadam kebakaran-2



8.    Indoor Garden


Kalau kita cermati, Incheon tidak terlalu banyak bermain dengan taman dalam ruangan.  Penempatan yang tepat dan pemilihan tanaman yang bijak membuat indoor garden di bandara ini terlihat segar dan indah.  Percaya tidak, meskipun bandara besar dan berprestasi, ternyata mereka lebih banyak memakai tanaman-tanaman yang murah.  Dengan pengaturan yang baik, tanaman itu tidak terkesan murahan.


Di area shopping arcade


Area perkantoran

Di rest area/lounges
Area kedatangan

Area keberangkatan


9.    Budaya Korea


Beberapa bandara besar kehilangan jati diri atau cenderung terlihat sama dan membosankan, Incheon bersikeras menyajikan budaya Korea yang sudah mendunia.  Di area keberangkatan dapat kita temui counter souvenir produk-produk tradisional Korea.  Bahkan disini kita bisa belajar menulis huruf Korea atau membuat salah satu souvenir.  Jangan tanya tentang makanan Korea? Sudah barang tentu akan sangat mudah ditemui di terminal bandara.  Yang lebih fantantis adalah rumah adat Korea dan perkampungan tradisional yang coba diusung ke bandara.  Di area keberangkatan kita dapat bersantai sambil melihat pesawat take off dan landing di bale tradisional.


Konter budaya dan kerajinan tradisional

Bangunan tradisional di dalam terminal-1

Bangunan tradisional di dalam terminal-2

Bangunan tradisional di dalam terminal-3


Penumpang juga diberi kesempatan untuk mengenal sejarah Korea di museum yang menempati area yang cukup luas di dalam terminal.  Banyak pajangan-pajangan unik yang bisa menjadi back ground foto narsis.


Museum-1

Museum-2

Museum-3


Bagi yang menyukai pajangan yang modern, kita bisa melihat kehidupan orang Korea dan sejarah berdirinya bandara Incheon di layar lebar


Layar lebar sebagai media edukasi dan promosi



10.Fasilitas bagi karyawan


Kebutuhan karyawan Incheon tidak lepas dari perhatian manajemen IIAC.  Di terminal tersedia lounge untuk karyawan yang didalamnya ada tempat untuk lobby dan berkomunikasi antara mereka atau bisa digunakan untuk ruang chatting online karena fasilitas wifi super cepat.  Juga ada ruang istirahat untuk karyawan yang habis shift malam, ruang fitness center, shower room dan cafeteria dengan harga yang sangat murah tapi sehat. 


Fasilitas untuk staff-1

Fasilitas untuk staff-2

Fasilitas untuk staff-3


11.Aviation Academy



Fasilitas ada, teknologi sudah.  Satu lagi yang perlu ada yaitu sumber daya manusia yang handal yang dapat merawat fasilitas bandara dan menggunakan teknologi untuk menjamin pelayanan kepada pengguna jasa bandara.  Mereka tidak pernah main-main untuk urusan SDM karena mereka sadar, sebaik apapun fasilitas dan teknologi yang dimiliki, tapi ‘man behind the gun’ salah pilih, yang ada hanyalah sia-sia atau bad performance saja.


Prasasti depan gedung
Gedung yang luas dan megah
Ruang belajar

Area coffee break
Cafetaria sekaligus ruang makan-1

Cafetaria sekaligus ruang makan-2

Cafetaria sekaligus ruang makan-3



Aviation Academy Incheon sudah mendunia dan mendapat pengakuan ICAO dan ACI, sehingga tidak diragukan kualitas pendidikannya.  Dengan gedung yang megah, dilengkapi dengan ruang belajar, cafeteria dan penginapan untuk siswa, akademi ini telah menarik perhatian pemerhati dan pekerja bandara termasuk dari Indonesia.


12.Lain-lain


Smoking area tersedia di dalam terminal, sedangkan diluar terminal kalian bebas merokok, tapi jangan sampai buang abu rokok dan puntung sembarangan kalau tidak ingin didamprat petugas atau dibawa security karena melanggar aturan.  

Ruangan untuk perokok
Display prestasi Incheon
Guci raksasa di tengah koridor


Salah satu yang menarik perhatianku adalah kotak sumbangan yang dibuat unik dan menarik.  Justru itulah kelebihannya.  Orang akan lebih cenderung ingin tahu dan melihat apa benda yang unik itu.  Selanjutnya lebih memungkinkan orang untuk memasukkan uangnya ke dalam kotak tersebut.


Kotak sumbangan