Senin, 10 Oktober 2016

Rusia, Negara Komunis Yang Optimis Menarik Banyak Para Turis (Bagian 2)

Hotel Azimut Moscow Olympic tempatku bermalam dapat menjadi referensi.  Hotel yang dulu didisain untuk kepentingan olimpiade berdiri tegak di depan stadium utama pertandingan akbar dunia.  Menempati lokasi yang sangat strategis, mudah ditempuh dengan berbagai macam kendaraan dan jalan raya yang lebar.  Di depan hotel terdapat counter Harley Davidson dan diseberangnya (persis di tempat pengisian bahan bakar) terdapat minimarket yang buka 24 jam.  Kenapa begitu penting minimarket?  Karena air kran di Rusia tidak bisa dikonsumsi langsung sebagaimana negara-negara Eropa lainnya.  Jadi kita harus beli air kemasan di minimarket yang jumlahnya juga tidak sebanyak di Indonesia.  Uang yang digunakan di Rusia adalah Rubel dengan konversi 1 Euro = 70 Rubel, 1 Rubel = Rp 214.  Mayoritas toko dan restaurant di Rusia hanya menerima Rubel.  Sebaiknya tidak menukar uang di bandara karena rate-nya lebih jelek daripada di hotel.  Dan kalau ingin meninggalkan Rusia, jangan lupa tukar semua Rubel karena tidak semua negara mau menerima penukaran Rubel. 


Hotel Azimut Olympic di Moscow


Lobby hotel Azimut sangat luas.  Petugas resepsionisnya lumayan ramah, tapi petugas security-nya, lebih mirip kayak agen rahasia KGB, mukanya tegang dengan tatapan yang menakutkan.  Kamar tidur luas dengan fasilitas standar seperti tv layar lebar, rak pakaian, mini bar, meja kerja dan setrika pakaian.  Sandal ruangan disediakan.  Kamar mandi lumayan lengkap dengan bath-up dan peralatan mandi seperti sabun mandi, shampoo dan body lotion.  Bila butuh sikat dan pasta gigi, alat cukur kumis, tinggal telepon resepsionis.  Bagi yang beragama Islam, di kamar ada petunjuk arah kiblat.


Kamar tidur-1

Kamar tidur-2

Kamar tidur-3

Kamar tidur-4

Kamar mandi-1

Kamar mandi-2


Bicara soal agama, semua orang tahu kalau di Rusia meskipun dulu berpredikat sebagai negara komunis, namun agama kristen lebih banyak dianut oleh warga Moscow.  Kristen yang dianut berbeda dengan beberapa negara Eropa yang lain karena di Rusia lebih percaya dengan ajaran ortodox.  Simple aja, pernah nonton film yang para pendetanya pakai baju hitam-hitam dengan jangut panjang?  Seperti itulah kristen ortodox yang sering digambarkan dalam film.  Nah, di Moscow banyak sekali gereja atau katedral penganut kristen ortodox, salah satunya Cathedral of Christ the Savior yang masih aktif atau digunakan oleh umatnya.  Pengunjung boleh masuk katedral ini tapi tidak diperbolehkan memotret dan berisik.  Beberapa kali kulihat turis-turis dari China kerap dimarahin petugas di dalam katedral karena berisik.  Aku tidak heran sama sekali karena dimanapun turis China terkenal berisik, susah diatur, cuek, pokoknya cenderung nyebelin.  Beberapa kali juga aku diserobot saat antri masuk museum atau antri ngambil makanan sarapan di hotel.  Ngurut dada kalau melihat polah mereka.  


Di dalam katedral ini dapat ditemui kerangka orang-orang suci ortodox

Sejarah berdirinya katedral dan benda-benda sakral ada disini

Banyak pengunjung yang menyempatkan diri beribadah


Setelah puas mengeksplor kota Moscow, menggunakan penerbangan pagi maskapai lokal Aeroflot, aku berangkat dari Bandara Sheremetyevo (IATA code: SVO) terbang ke Saint Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia yang dikenal sebagai jendela Rusia ke dunia barat yang dibangun oleh Tsar Peter dan Tsarina Catherina mulai tahun 1703 serta dibangun diatas 100 kepulauan yang tersambung lebih dari 700 jembatan   Kota di pinggir sungai Neva ini juga merupakan kota kebanggaan kekaisaran Rusia sebelum abad 20, namun sempat mengalami kerusakan hebat karena dikepung oleh pasukan Nazi Jerman selama 900 hari.


Billboard super besar di area parkir bandara

Jembatan penghubung gedung parkir ke terminal

Gedung parkir kendaraan bandara domestik yang super luas

Bandara Sheremetyevo, bandara terbesar kedua di Moscow
Check-in area-1
Check in area-2
Check in area-3
Check in area-4
Boarding lounge-1
Boarding lounge-2
Boarding lounge-3
Boarding lounge-4

SVO digunakan untuk penerbangan domestik
Aeroflot SU 010 terbang ke St.Petersburg
SU 010 Boeing 737 seri 800


Tiba di Bandara Pulkovo Saint Petersburg sekitar jam 10 pagi langsung berangkat ke pusat kota yang lumayan jauh dari bandara.  Perjalanan menuju pusat kota sangat jauh.  Sepertinya sudah kebiasaan di Rusia kalau lokasi bandara sangat jauh dari tengah kota.  Untungnya, banyak pemandangan bagus dan unik sepanjang perjalanan sehingga tidak membosankan.  


Bandara Pulkovo-1

Bandara Pulkovo-2
Billboard iklan ukuran besar dan terkesan mewah, tidak kumuh

Conveyor belt sebagai ajang iklan dan informasi termasuk porter

Konter komersial di area baggage claim

Terminal bandara Pulkovo
Menuju pusat kota-1

Menuju pusat kota-2

Menuju pusat kota-3

Menuju pusat kota-4

Menuju pusat kota-5

Menuju pusat kota-6

Menuju pusat kota-7

Menuju pusat kota-8


Tujuan pertama yaitu St.Peter and Paul Fortress, benteng yang berisi katedral dan tempat penyimpanan senjata perang.  Di sekitar benteng dapat kita temui meriam-meriam kuno yang dulu digunakan dalam perang dunia. 


Benteng yang dulu berfungsi sebagai pertahanan kota

Katedral St Peter and Paul
Katedral
Mimbar utama katedral
Bagian kiri mimbar utama

Bagian kanan mimbar utama

Tiang menghadap mimbar

Tiang menghadap mimbar

Peti-peti mati di dalam katedral

Peti-peti mati di dalam katedral

Sekilas tentang St Peter & Paul



Kembali lagi mengunjungi katedral terbesar di St.Petersburg yaitu St.Isaac's Cathedral.  Disini kita dapat memotret sepuas-puasnya semua isi katedral hanya satu yang tidak diperbolehkan yaitu menggunakan flash.


St Isaac's Cathedral-1

St Isaac's Cathedral-2

St Isaac's Cathedral-3

St Isaac's Cathedral-4

St Isaac's Cathedral-5


St Petersburg sangat terkenal sebagai kota turis.  Pengunjung dari berbagai negara setiap hari berdatangan kesana.  Puncaknya pada musim panas karena kalau musim dingin kota ini cenderung sepi ditutup oleh salju dan suhu bisa mencapai minus 30 derajat.  Oleh karena itu, musim panas selalu menjadi pilihan pengunjung.  Saking ramainya, sampai kita selalu diingatkan untuk lebih berhati-hati bila berkunjung disini.  Bahaya copet ada dimana-mana.  Banyak juga supir taxi yang nakal.  


Kota St Petersburg, 'Venisia'-nya Rusia

'Venisia' di Rusia

Kota St Petersburg-1

Kota St Petersburg-2

Kota St Petersburg-3

Kota St Petersburg-4

Kota St Petersburg-5

Kota St Petersburg-6



Mungkin karena turis sulit memahami bahasa dan tulisan Rusia, mereka sering berbuat curang. Tempat yang ramai pengunjung seperti Hermitage Museum menjadi tempat yang mengerikan bagi pengunjung.  Meskipun museum ini sangat besar, luas dengan berjuta koleksi barang-barang bersejarah, tapi di musim panas tempat ini menjadi sangat ramai oleh turis dan orang-orang yang berniat jahat kepada turis.


Hermitage museum

Gedung pemerintah di depan museum


Lorong menuju ribuan koleksi-koleksi museum


Koleksi di Hermitage mulai dari mumi Mesir sampai dengan koleksi lukisan Tsar Peter dan Catherina yang terkenal kecantikannya dan pacarnya yang berjumlah puluhan.  Namun Catherina lah yang memajukan St.Petersburg dan dia juga yang mempunyai hobi mewah mengoleksi kereta kencana, lukisan dan membangun istana yang hampir semua ruangannya dilapisi emas.  


Koleksi Hermitage-1
Koleksi Hermitage-2
Koleksi Hermitage-3
Koleksi Hermitage-4
Koleksi Hermitage-5
Koleksi Hermitage-6

Puas melihat peninggalan yang super-super ancient, kini beralih ke peninggalan yang berbau kerajaan atau kekaisaran Rusia.  Karya seni dalam bentuk lukisan mendominasi setiap sudut ruangan.


Koleksi Hermitage-7
Koleksi Hermitage-8
Koleksi Hermitage-9
Koleksi Hermitage-10
Koleksi Hermitage-11
Koleksi Hermitage-12
Koleksi Hermitage-13
Koleksi Hermitage-14

Mulai dari era Rusia kuno sampai dengan Renaissance ada disini, termasuk karya pelukis besar seperti Rembrant, Leonardo Da Vinci dan lain-lain.


Koleksi Hermitage-15
Koleksi Hermitage-16
Koleksi Hermitage-17
Koleksi Hermitage-18
Koleksi Hermitage-19
Koleksi Hermitage-20
Koleksi Hermitage-21
Koleksi Hermitage-22 (Golden clock)

Saking luasnya museum yang dulunya adalah istana raja, tempat ini kerap dijadikan pengambilan gambar film-film kerajaan, film-film hollywood dan pre-wedding photo.


Hermitage-1

Hermitage-2

Hermitage-3

Hermitage-4

Hermitage-5

Hermitage-6

Hermitage-7

Hermitage-8

Pre wedding photo pun sering ada disini

Hermitage-9

Hermitage-10

Hermitage-11

Hermitage-12

,
Hermitage-13

Hermitage-14

Hermitage-15 (Maria Magdalena)

Hermitage-16

Heritage-17

Hermitage-18

Hermitage-19 (Catherina)


Istana musim panas Peterhof, tempat idola Catherina.  Disini dapat kita temui taman-taman bunga dan barang-barang mewah di masa itu.  Sayangnya, disini kita tidak boleh memotret sama sekali isi istana.  Bahkan barang-barang termasuk pintu yang dilapisi emas diberi kaca, tidak boleh disentuh dan dijaga ketat oleh penjaga yang stand by di setiap ruangan.  


Istana Musim Panas Peterhof
Peterhof-1

Peterhof-2

Peterhof-3

Peterhof-4

Peterhof-5

Peterhof-6

Peterhof-7

Peterhof-8 (tempat pembelian tiket masuk)

Peterhof-9

Peterhof-10 (ramai pengunjung)

Peterhof-11 (pintu masuk)

Peterhof-12 (taman kesukaan Catherina)

Peterhof-13
Peterhof-14

 
Banyak tempat makan yang enak di kota St Petersburg, mulai dari yang menyajikan masakan asli warga lokal atau makanan Asia bagi yang lidahnya belum bisa menikmati makanan Rusia.  Ada 3 tempat yang bisa menjadi rekomendasi.  Yang pertama, restaurant Demidov (ya seperti itulah ejaannya he...he...) di tengah kota yang sangat ramai pengunjung sehingga harus booking terlebih dahulu bila ingin makan disini.  Disamping tempatnya lumayan kecil, tempat ini terkenal memiliki masakan lokal yang luar biasa nikmat, sehingga tidak mengherankan bila orang-orang ingin mencobanya.  


Tempelan informasi yang terkesan kurang modern
Ini lambang dan nama restaurantnya
Lorong setelah pintu masuk
Lukisan di atap-atap ruangan dalam
Roti tawar dan mentega sudah tersaji di meja
Tempat makan bagian dalam
Salad kol putih sebagai appetizer
Main course-nya
Dessert, kue bolu coklat
Dan coffee latte yang bikin melek terus
Ini restaurant masakan Thai yang bersebelahan dan dapat jadi petunjuk


Yang kedua adalah restaurant di dekat istana Peterhof.  Kalau dilihat sepintas, restaurant ini seperti rumah panggung khas Indonesia karena bangunannya terbuat dari kayu, sangat jauh berbeda dengan tempat-tempat makan di Rusia lainnya yang didominasi dengan gedung-gedung aristokrat tua.  Makanan yang disajikan lebih enak dilidah dan porsinya sedikit lebih banyak dari biasanya.  


Restaurant, pintu ada di samping
Restaurant tampak depan

Table manner di dalam ruangan

Mentega dan roti sudah siap di meja





Salad sebagai appetizer

Sup juga sebagai pelengkap appetizer




Kue pencuci mulut yang super manis dan super krim di dalamnya


Main course lupa aku foto karena kelaparan keburu dimakan, nasi ayam yang super lembut.  Daging ayamnya dihancurkan atau diblender lalu dibentuk seperti kue dan di oven, kemudian digoreng.  Penampilannya menggugah selera dan enak banget.  Rekomendasi berikutnya bagi yang tidak bisa jauh dengan makanan Asia, di St Petersburg ada restaurant yang terkenal karena kelezatan masakan khas Asia-nya, Tan Zen.  Berlokasi di tengah kota dan selalu ramai dikunjungi penduduk lokal dan turis.  Terbukti memang enak masakannya.  Pelayannya bule semua dan memakai seragam khas China.


Restaurant Chinese food Tan Zen

Bar ada di sudut depan setelah pintu masuk

Pelayan sedang melayani pengunjung


Sebenarnya banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi di St Petersburg.  Kameraku tidak ada henti mengabadikan keindahan bangunan tempo dulu dan sudut-sudut kota yang menarik.  Terkait penginapan, disini menyediakan berbagai macam kelas tergantung kekuatan saku kita.  Karena hanya sekadar untuk tidur, aku memilih menginap di Radisson Sonya yang berada di Liteyny Prospekt 5/19.  Bergaya minimalis, unik, sarapannya lumayan bervariasi, petugas hotelnya ramah, wifi super cepat dan mudah ditempuh dari segala arah.


Bar disamping pintu masuk
Museum artileri di depan benteng

Museum artileri-1

Museum artileri-2

Museum artileri-3

Museum artileri-4