Sabtu, 13 Agustus 2016

Dari Hungaria Berakhir di Polandia Berburu T-Shirt Hard Rock Cafe dan Melihat Kekejaman Nazi di Auswitch

Paling ga enak kalau mau jalan-jalan tapi ga punya banyak waktu.  Mana mungkin meng-eksplor suatu negara dalam waktu 1 atau 2 hari.  Sekecil-kecilnya sebuah negara, tetap mustahil bisa mengunjungi semua tempat wisata dan mengenal budayanya.  Itulah yang terjadi pada diriku yang harus muter otak cari jalan keluar agar bisa memaksimalkan waktu yang ada dan dapat mengunjungi sebanyak-banyaknya tempat wisata.  Ceritaku kali ini dimulai dari kota Budapest Hungaria.  Tujuannku ke Budapest sebenarnya hanya ingin menambah koleksi T-shirt Hard Rock Cafe (HRC).  Pikirku, kota sebesar Budapest pasti punya HRC karena negara tetangganya Polandia saja punya 2, satu di Warsawa, satu lagi di Krakow.  Makanya, setelah memasuki negara Hungaria di siang hari, aku bergegas menuju Chain Bridge, jembatan di tengah kota yang dibawahnya mengalir deras sungai Danube yang membelah dua wilayah, Buda dan Pest.  Lumayan sulit bisa berfoto ria di jembatan itu.  Traffic sangat padat siang itu.  Temanku bilang, lebih baik aku pergi ke Fisherman's Bastion, sebuah benteng tua yang dibangun pada tahun 1895.  Katanya dari puncak kastil di benteng itu kita dapat melihat seluruh kota Budapest termasuk jembatan terkenal itu.  Tanpa berfikir panjang, aku langsung ke Fisherman's Bastion.


Maksain foto di tempat yang kurang pas

Suasana kota dilihat dari benteng Fisherman's Bastion

Chain Bridge dari jauh
Chain Bridge dengan sungai Danube


Puas mengelilingi setiap sudut Fisherman's Bastion, kembali ke tujuan semula, aku mencari HRC.  Dengan percaya diri mengelilingi dua kota, Buda dan Pest, tapi masih ga ketemu juga.  Coba cek GPS, ga ditemukan lokasi HRC.  Rasa percaya diri mulai turun dan memutuskan menanyakan ke resepsionis hotel Novotel tempatku menginap, ternyata.....tidak ada HRC di Hungaria!  Melihat aku yang kecewa banget, sang teman membawaku ke sebuah restaurant yang katanya sangat terkenal di Budapest karena tidak hanya menyajikan makanan khas Hungaria, tetapi juga tari atau dansa ala Hungaria.  Nama restaurant itu susah disebut.  Aku sempat memotret pintu masuk restaurant, so baca sendiri namanya.


Kotak pos unik dekat hotel

Restaurant tempat dinner yang ngetop di kota
Hiburan 1

Hiburan 2

Hiburan 3

Hiburan 4

Hiburan 5

Hiburan 6

Hiburan 7

Hiburan 8


Pagi-pagi sekali aku menuju Polandia.  Perjalanan pertama ke Krakow.  Sudah barang tentu, di kota kecil ini cuman pengin datang ke HRC, hang-out sebentar, beli merchandise HRC lalu melanjutkan perjalanan.  Destinasi berikutnya Warsawa, ibukota Polandia.  Disini ada HRC yang lumayan besar dan ramai pengunjung. 


Bangunan dekat HRC yang menarik perhatianku

Jauh-jauh ke Polandia cuman pengin yang ini!

Tiba di Auswitch sekitar pukul 2 siang hari.  Aku harus bergegas memasuki gerbang Auswitch yang terkesan angker itu.  Disini, jutaan orang menjadi korban kekejaman Nazi.  Cerita horor tentang Nazi menarik perhatianku untuk datang ke Auswitch, pusat camp tentara perang yang paling sadis itu.  Didampingi oleh seorang guide, kita dibawa ke barak-barak yang menyimpan segala cerita sedih, memilukan dan menakutkan yang dialami oleh bangsa Yahudi.  Dulu, aku ga pernah percaya cerita ini karena semua kuanggap sebagai propaganda dan strategi marketing biar film-film Hollywood laris manis.  Kalau tentang Perang Dunia sih percaya.  Manusia saling bunuh, saling merusak yang penting tujuannya menang menaklukan kekuatan lawan.  Tapi cerita di balik tentang peperangan, kebanyakan di-improvisasi oleh para sutradara film.  Ada yang dibumbui dengan kisah romantis atau cerita-cerita konyol.  Tapi di Auswitch, aku benar-benar melihat sejarah itu!


Barak-barak saksi bisu kekejaman Nazi

Setiap barak menceritakan kisah yang berbeda.  Pertama-tama aku dibawa oleh sang guide ke cerita awal bagaimana orang-orang Yahudi dari penjuru Eropa untuk datang ke Auswitch.  Mereka dijanjikan untuk hidup di tanah impian, berduyun-duyun dan digiring Nazi memasuki gerbong kereta api yang mengantarkan mereka ke 'tanah impian'.  Foto-foto perjalanan kaum Yahudi mulai dari keluar rumah, pakaian-pakaian mereka, barang-barang yang dibawa dan gerbong kereta api terlihat jelas.  Sayangnya, setiap memasuki barak selalu tertera di dinding tanda kamera disilang yang artinya kita tidak boleh memotret di dalam barak.  Tak apalah, yang penting kita bisa melihat langsung dan di Auswitch serasa kita dibawa kembali ke masa-masa kelam bangsa Yahudi.  Barang-barang peninggalan warga Yahudi diletakan di sebuah kamar yang bagian depannya ditutup rapat oleh dinding kaca.  Kata guide, ini sterilisasi untuk melindungi kita dari bahaya bakteri atau kuman yang melekat di barang-barang tersebut.  Maklum, umurnya sudah puluhan tahun dan tidak ada yang berani menjamin kebersihannya.  Ada potongan rambut-rambut yang konon dulunya diambil paksa dari warga Yahudi, lalu dikumpulkan untuk dijadikan baju.  Ini cara mudah Nazi daripada harus mengambil bahan kain dari bulu domba atau kapas.  Boro-boro mikirin ternak domba atau nanam pohon randu, jaman perang yang dipikirin bagaimana tetap hidup dan lolos dari tembakan peluru musuh.  

Di dalam barak juga kita dapat melihat tumpukan kopor-kopor kulit, sisir dan pomade, baju-baju, dan semua perkakas yang dibawa oleh warga Yahudi.  Khusus di barak 11 yang dikenal dengan barak kematian, kita bisa melihat alat-alat penyiksa tahanan, penjara super sempit dan lapangan penembakan eksekusi tahanan.  Siapapun yang masuk ke barak 11, alamat hanya meninggalkan nama.  Tidak hanya itu, disini juga kita bisa mengunjungi kamar gas atau uap beracun untuk membunuh dengan cepat warga Yahudi dalam jumlah besar.


Pagar dengan pos pengawas

Salah satu barak yang digunakan sebagai kantor

Barak Kematian

Semua pagar berlistrik mematikan

Kamar uap beracun

Di akhir perjalanan, guide menunjukkan tempat panglima Nazi yang berkuasa di camp digantung setelah kekalahan Nazi oleh tentara sekutu.  Sayangnya suasana sudah gelap dan aku tidak membawa flash kamera, sehingga tidak dapat mengabadikan tempat itu.  Itulah dukanya kalau mengadakan perjalanan di musim dingin.  Jam 4 sore sudah kayak jam 10 malam, gelap!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar