Selasa, 03 Januari 2017

Atlanta - Amerika Bukan Sekadar Kota Sejarah Coca Cola

Selamat tahun baru 2017, semoga tahun ini semua doa dan harapan kita dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.  Tidak terasa sudah memasuki tahun 2017 dan tidak disangka yang membaca blog-ku ini mendekati angka 6000 pemirsa.  Padahal ini hanya sekadar catatan perjalanan yang sayang untuk dilupakan dan akan menjadi sejarah dalam hidupku.  Dengan bertambahnya usia pasti kita akan kesulitan mengingat satu persatu perjalanan itu, apalagi mengingat apa dan bagaimana tempat-tempat yang kita kunjungi.  Dan blog gratis ini lumayan membantu untuk merangkai peristiwa dalam otak kita sehingga terjalin menjadi satu cerita indah yang mudah untuk diingat.  Juga, semangat dan keinginan pribadi untuk berbagi itulah yang membuat aku mau menceritakan semuanya.  Dan di awal tahun baru ini cerita perjalananku ke benua Amerika akan menghiasi lembaran kisah di blog ini.  Selamat membaca.


Bendera negara bagian Georgia, Amerika Serikat



Memang benar adanya, di Atlanta terdapat bukti sejarah sebuah minuman yang mendunia.  Adalah Coca Cola, minuman bersoda yang semua orang tahu atau pernah mencobanya.  Di ibukota Negara bagian Georgia, Amerika Serikat inilah ditemukan racikan pembuatan Coca Cola oleh Dr. John S.Pemberton tahun 1886 yang patungnya diabadikan di halaman depan gedung World of Coca Cola di Jalan Baker nomor 121.  Untuk mengenang dan menghargai tempat asal sang dokter ahli kimia ini, maka manajemen Coca Cola menetapkan kota Atlanta sebagai kantor pusat Coca Cola dan membangun kantor yang tidak jauh dari gedung museum World of Coca Cola.


Gedung World of Coca Cola tampak dari Jalan Baker
Patung John S. Pemberton
Dedikasi seorang penemu Coca Cola
Information counter


Untuk memasuki museum World of Coca Cola ini, pengunjung dewasa cukup bayar 16 USD, Opa Oma yang diatas 64 tahun dapat lebih murah, 14 USD.  Anak-anak berusia 3 sampai 12 tahun bayar 12 USD, sedangkan balita dibawah 3 tahun gratis.  Museum ini terbuka untuk keluarga dan pantas menjadi tujuan wisata keluarga.  


Loket pembelian tiket

Gedung Civil and Human Right, sebelah World of Coca Cola


Tidak itu saja, bila sudah puas dengan sejarah Coca Cola, acara dengan keluarga bisa dilanjutkan ke Georgia Aquarium yang letaknya persis di depan gedung World of Coca Cola.  Harga tiketnya lebih mahal sedikit, sekitar USD 36 untuk orang dewasa.  Dijamin tidak akan bosan bagi siapapun kalau datang ke tempat ini.  Banyak sekali yang bisa ditonton dan semuanya membuat kita terpana dan kagum akan ciptaan Sang Maha Kuasa.

Tiket masuk
Loket tiket
Ruangan pertama dari pintu masuk
Aquarium di ruangan depan
Meeting point halaman tengah
Meeting point halaman tengah


Setelah membeli tiket, anda dapat mengambil brosur yang menjelaskan apa saja yang ada di gedung ini dan jadwal pertunjukan beberapa live show.  Aku pilih yang pertama untuk menonton Dolphin show yang saat itu pas pada jam pertunjukkan dan ternyata sudah berjalan beberapa menit.  Aku dapat tempat juga tetapi kurang begitu strategis.  Kusempatkan mengambil beberapa foto pertunjukkan sebelum aku diperingatkan oleh petugas bahwa penonton dilarang mengambil foto atau video selama pertunjukkan.  Foto pun tidak dapat sempurna hasilnya karena ruangan dibikin gelap atau kurang penerangan.  Selama 30 menit pertunjukkan aku tidak henti-hentinya terkesima melihat kepintaran para lumba-lumba yang seakan-akan memahami setiap perintah yang diberikan oleh anak-anak muda yang berdiri di pinggir kolam besar.  Pertunjukkan ini semakin spektakuler setelah musik, video dan permainan cahaya menyatu saling melengkapi.   


Jam pertunjukkan atraksi lumba-lumba
Ruangan serba gelap semua
Layar lebar untuk membantu penontong yang jauh dari kolam
Camera yang terkoneksi dengan video layar lebar


Dari arena lumba-lumba, selanjutya aku masuk ke arena River Scout.  Disini kita bisa melihat berbagai macam binatang yang hidup di sungai-sungai di Afrika, Amerika Selatan, Asia dan Negara bagian Georgia.



Bintang laut
Kepiting-1
Kepiting-2


Berikutnya aku menuju ke Tropical Diver untuk melihat keindahan alam bawah laut seperti karang laut, ikan, tumbuhan sampai dengan ubur-ubur.  Ternyata banyak juga jenis ubur-ubur di laut.  Tapi yang lebih mencengangkan adalah naga laut.  Aku hampir tak percaya dibuatnya setelah melihat dengan mata kepala sendiri binatang ini.  Kupikir hanya sekadar dongeng belaka, ternyata ada naga laut.  Meskipun ukurannya sangat kecil, tetapi bentuk dan tampangnya mirip naga!


Sea Dragon-1
Sea Dragon-2
Sea Dragon-3
Sea Dragon-4
Yellow coral
Red lionfish
Lagoon jelly


Dari Tropical Diver, aku mengunjungi Ocean Voyager.  Sebenarnya tidak jauh beda dengan yang ada di Ancol, tetapi disini lebih bervariasi binatangnya, lebih bersih tempatnya dan lebih terkesan modern.  Kita benar-benar dibikin betah berada di Georgia Aquarium. 


Georgia Aquarium-1
Georgia Aquarium-2
Georgia Aquarium-3
Georgia Aquarium-4
Georgia Aquarium-5
Georgia Aquarium-6


Selama di Atlanta aku menginap di Marriott Residence Inn yang berlokasi di jalan Peachtree.  Lokasinya sangat strategis karena dikelilingi oleh tempat-tempat wisata bagi turis.  Lobby hotel lumayan kecil sama seperti tempat breakfast-nya, tetapi kamar hotelnya luas banget.  Fasilitas breakfast murni western style.  Menu sangat terbatas, bahkan membosankan menurutku.  Tiap hari ga jauh dari scramble eggs alias telur orak-arik, daging goreng, waffle, buah dan beberapa pastry.  


Marriott Residence Inn-Atlanta
Ranjang king size
Fasilitas TV dan ruang tamu
Fasilitas dapur dan ruang makan
Handuk lengkap
Shower dan bath-up
Sabun, shampoo & body lotion tersedia


Salah satu tempat yang tidak akan pernah aku lewatkan yaitu Hard Rock Café.  Lokasi HRC sangat dekat dengan hotel tempatku menginap.  Cukup jalan kaki sekitar 10 menit sampai ke tujuan.  Alhasil aku dapat menambah koleksi kaos dan pin limited edition khas Atlanta.  HRC tidak terlalu favorit di Atlanta karena kota ini memiliki banyak sekali tempat hiburan seperti HRC.


Hard Rock Cafe-1

Hard Rock Cafe-2


Bagi yang tidak begitu suka HRC dapat mengunjungi tempat wisata lain.  Atlanta pernah mendunia namanya di tahun 1996 yaitu saat diselenggarakannya event akbar, Olimpiade.  Tepat di usia 20 tahun Olimpiade ini, aku berkunjung ke taman yang tepat untuk hang-out, jalan-jalan, jogging pagi atau sore, atau aktivitas outdoor lainnya.







Selain taman yang ditata rapi, disini kita juga bisa bertemu dengan patung Baron Pierre de Coubertin, bapak Olimpiade Modern.  Dan dari taman ini adalah tempat yang tepat untuk berpose di depan gedung kantor pusat CNN.


Map taman
Pohon natal sudah disiapkan
Patung bapak olimpiade modern
Gedung CNN
Kota Atlanta dilihat dari taman
Centennial Olympic Park
Karya seni di dalam taman


Kalau ada waktu, sempatkan diri makan di Mangos di Auburn Avenue nomor 180. Ini adalah restaurant yang menyajikan makanan khas Karibia.  Kesan pertama sudah Caribbean banget, musik reggae ala Bob Marley mengalun sepanjang kita makan.  Spanduk besar tampang musisi reggae itu ditempatkan di pojok ruangan.  Sepertinya hanya aku dan temanku yang kulitnya agak terangan, semua pengunjung dan pelayan berkulit gelap alias black people.  Ya, meskipun Atlanta banyak dihuni kaum negro Afrika dan Karibia, mereka sudah terbiasa bertemu dan bergaul dengan orang kulit putih Amerika dan juga orang-orang Asia.  Bahkan di Mangos, aku disambut manis oleh pemilik restaurant semanis es teh manis rasa mangga yang luar biasa segarnya.  


Mangos Caribbean Restaurant

Suasana di dalam restaurant


Kuakui, ini yang pertama kalinya aku makan makanan khas Karibia.  Dari porsinya kelihatan besar semua.  Kata pelayan, itulah porsi makan orang Karibia, serba besar.....!  Menu andalan mereka adalah Jerk Chicken dan Brown Gravy Chicken.  Ya, memang serba ayam semua.  Jerk chicken lebih pas di lidahku karena lebih mirip ayam balado.  Rasa pedasnya pun masih bisa ku-tolelir.  Yang menarik adalah salad Callaloo.  Dari penampilannya lebih tepat kalau dibilang tumis sayur, tetapi kata pelayan, itu salad yang terbuat dari bayam, tomat hijau, wortel dan sejenis kacang buncis.  Rasanya luar biasa segar dan enak!


Callaloo
Jerk chicken
Brown gravy chicken
Curry chicken


Ada yang unik kutemukan di Atlanta.  Bangunannya seperti masjid dan hampir aku percaya 100% kalau itu masjid karena aku melihat dari bagian belakang dan samping bangunan.  Ternyata, itu adalah Fox theater, salah satu tempat yang sering didatangi oleh turis.  Gedung yang dibangun pada tahun 1929 ini memang bergaya Timur Tengah dengan menonjolkan marmer, kubah dan ukiran khas padang pasir.  Tak ayal orang sering ketipu mengira itu adalah tempat ibadah orang Islam.  Gedung teater ini masih berfungsi dengan baik dan menawarkan pertunjukkan seni setiap hari.  


Gedung Fox theater yang mirip masjid

Tampak samping
Dari pintu depan


Tahukah anda dengan film 'Gone with the wind' yang meraih Oscar dan berjaya di era tahun 40-an?  Model kumis tipis diatas bibir sang actor Clark Gable menjadi tren saat itu.  Di Atlanta inilah kita bisa melihat sejarah sang penulis film besar itu.  Adalah Margaret Mitchel sang penulis yang memenangkan Pulitzer atas karya tulisnya dan disadur ke layar perak.  Rumah peninggalan Margaret Mitchel dijadikan tempat bersejarah dan sekaligus tempat tujuan wisata kebanggaan kota Atlanta.


Rumah kediaman Margaret Mitchell

Cerita singkat sang penulis


Bicara tentang sejarah, masih ada satu lagi yang perlu dikunjungi di Atlanta yaitu sejarah Martin Luther King (MLK).  Dokter yang satu ini berjuang dengan keras untuk persamaan hak asasi warga kulit hitam Amerika.  Kita dapat mengetahui sejarah perjuangan MLK di Atlanta.  Tiga bangunan penting yang wajib dikunjungi yaitu rumah kelahiran MLK, gedung pemadam kebakaran yang berdekatan dengan rumah MLK dan gereja tempat MLK membangun kekuatan warga kulit hitam untuk bangkit melawan diskriminasi dan dominasi warga kulit putih.  


Area parkir kendaraan di MLK
Cerita singkat MLK
Walk of fame pembela hak asasi manusia
Rumah kelahiran MLK (kiri)
Rumah kelahiran MLK-1

Rumah kelahiran MLK-2
Rumah kelahiran MLK-3

Disamping ketiga gedung itu, ada satu lagi yang perlu dikunjungi.  Shot Gun house, tempat bersejarah saat serangan tembakan membabi buta oleh tentara kulit putih ke warga kulit hitam.  Sayangnya, rumah-rumah ini sudah beralih fungsi menjadi rumah pribadi penduduk.  


Shot gun house
Gedung pemadam kebakaran
Gereja MLK
Peti mati MLK
Api abadi
Gereja MLK dibaptis
Taman sekaligus museum MLK
Gereja MLK berorasi


Setelah mengunjungi taman dan lingkungan MLK, tidak ada salahnya kita melihat beberapa lokasi wisata lainnya di Atlanta seperti Shakespeare Tavern Playhouse, museum sejarah kaum kulit hitam, dan gereja kuno.


Museum sejarah kulit hitam di Atlanta
Gereja kuno-1
Gereja kuno-2
Gedung teater Shakespeare


Dunia malam juga berkembang pesat di Atlanta.  Restaurant dengan live music, bar, pub, dan kehidupan komunitas hedonis ada semua disini.  Populasi penduduk Atlanta memang sedikit, tetapi pengunjung yang datang dan pergi dari sini lumayan banyak, terlihat dengan hotel-hotel berbintang yang tumbuh di tengah kota dan sering fully booked oleh turis.  Ya, Atlanta berhasil menjadi kota transit terbesar di Amerika, sehingga tidak mengherankan Bandara Hartsfield Jackson Atlanta menjadi bandara tersibuk di dunia.


Area junction yang indah
Permainan tata cahaya dan desain yang modern
Pajangan seni membuat kita betah berlama-lama di bandara





Tidak ada komentar:

Posting Komentar