Selamat tahun baru 2017, semoga tahun ini semua doa dan harapan kita dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tidak terasa sudah memasuki tahun 2017 dan tidak disangka yang membaca blog-ku ini mendekati angka 6000 pemirsa. Padahal ini hanya sekadar catatan perjalanan yang sayang untuk dilupakan dan akan menjadi sejarah dalam hidupku. Dengan bertambahnya usia pasti kita akan kesulitan mengingat satu persatu perjalanan itu, apalagi mengingat apa dan bagaimana tempat-tempat yang kita kunjungi. Dan blog gratis ini lumayan membantu untuk merangkai peristiwa dalam otak kita sehingga terjalin menjadi satu cerita indah yang mudah untuk diingat. Juga, semangat dan keinginan pribadi untuk berbagi itulah yang membuat aku mau menceritakan semuanya. Dan di awal tahun baru ini cerita perjalananku ke benua Amerika akan menghiasi lembaran kisah di blog ini. Selamat membaca.
|
Bendera negara bagian Georgia, Amerika Serikat |
Memang benar adanya, di Atlanta
terdapat bukti sejarah sebuah minuman yang mendunia. Adalah Coca Cola, minuman bersoda yang semua
orang tahu atau pernah mencobanya. Di
ibukota Negara bagian Georgia, Amerika Serikat inilah ditemukan racikan
pembuatan Coca Cola oleh Dr. John S.Pemberton tahun 1886 yang patungnya
diabadikan di halaman depan gedung World of Coca Cola di Jalan Baker nomor 121. Untuk mengenang dan menghargai tempat asal
sang dokter ahli kimia ini, maka manajemen Coca Cola menetapkan kota Atlanta
sebagai kantor pusat Coca Cola dan membangun kantor yang tidak jauh dari gedung
museum World of Coca Cola.
|
Gedung World of Coca Cola tampak dari Jalan Baker |
|
Patung John S. Pemberton |
|
Dedikasi seorang penemu Coca Cola |
|
Information counter |
Untuk memasuki museum World of
Coca Cola ini, pengunjung dewasa cukup bayar 16 USD, Opa Oma yang diatas 64
tahun dapat lebih murah, 14 USD.
Anak-anak
berusia 3 sampai 12 tahun bayar 12 USD, sedangkan balita dibawah 3 tahun
gratis.
Museum ini terbuka untuk
keluarga dan pantas menjadi tujuan wisata keluarga.
|
Loket pembelian tiket |
|
Gedung Civil and Human Right, sebelah World of Coca Cola |
Tidak itu saja, bila sudah puas dengan sejarah Coca Cola, acara dengan
keluarga bisa dilanjutkan ke Georgia Aquarium yang letaknya persis di depan
gedung World of Coca Cola.
Harga
tiketnya lebih mahal sedikit, sekitar USD 36 untuk orang dewasa.
Dijamin tidak akan bosan bagi siapapun kalau
datang ke tempat ini.
Banyak sekali yang
bisa ditonton dan semuanya membuat kita terpana dan kagum akan ciptaan Sang
Maha Kuasa.
Setelah membeli tiket, anda dapat
mengambil brosur yang menjelaskan apa saja yang ada di gedung ini dan jadwal
pertunjukan beberapa live show. Aku
pilih yang pertama untuk menonton Dolphin show yang saat itu pas pada jam
pertunjukkan dan ternyata
sudah berjalan beberapa menit. Aku dapat
tempat juga tetapi kurang begitu strategis.
Kusempatkan mengambil beberapa foto pertunjukkan sebelum aku
diperingatkan oleh petugas bahwa penonton dilarang mengambil foto atau video
selama pertunjukkan. Foto pun tidak
dapat sempurna hasilnya karena ruangan dibikin gelap atau kurang
penerangan. Selama 30 menit pertunjukkan
aku tidak henti-hentinya terkesima melihat kepintaran para lumba-lumba yang
seakan-akan memahami setiap perintah yang diberikan oleh anak-anak muda yang
berdiri di pinggir kolam besar.
Pertunjukkan ini semakin spektakuler setelah musik, video dan permainan
cahaya menyatu saling melengkapi.
Berikutnya aku menuju ke Tropical
Diver untuk melihat keindahan alam bawah laut seperti karang laut, ikan,
tumbuhan sampai dengan ubur-ubur.
Ternyata banyak juga jenis ubur-ubur di laut. Tapi yang lebih mencengangkan adalah naga
laut. Aku hampir tak percaya dibuatnya
setelah melihat dengan mata kepala sendiri binatang ini. Kupikir hanya sekadar dongeng belaka,
ternyata ada naga laut. Meskipun
ukurannya sangat kecil, tetapi bentuk dan tampangnya mirip naga!
|
Sea Dragon-1 |
|
Sea Dragon-2 |
|
Sea Dragon-3 |
|
Sea Dragon-4 |
|
Yellow coral |
|
Red lionfish |
|
Lagoon jelly |
Dari Tropical Diver, aku
mengunjungi Ocean Voyager. Sebenarnya tidak
jauh beda dengan yang ada di Ancol, tetapi disini lebih bervariasi binatangnya,
lebih bersih tempatnya dan lebih terkesan modern. Kita benar-benar dibikin betah berada di
Georgia Aquarium.
|
Georgia Aquarium-1 |
|
Georgia Aquarium-2 |
|
Georgia Aquarium-3 |
|
Georgia Aquarium-4 |
|
Georgia Aquarium-5 |
|
Georgia Aquarium-6 |
Selama di Atlanta aku menginap di
Marriott Residence Inn yang berlokasi di jalan Peachtree. Lokasinya sangat strategis karena dikelilingi
oleh tempat-tempat wisata bagi turis. Lobby
hotel lumayan kecil sama seperti tempat breakfast-nya, tetapi kamar hotelnya
luas banget. Fasilitas breakfast murni
western style. Menu sangat terbatas,
bahkan membosankan menurutku. Tiap hari
ga jauh dari scramble eggs alias telur orak-arik, daging goreng, waffle, buah
dan beberapa pastry.
|
Marriott Residence Inn-Atlanta |
|
Ranjang king size |
|
Fasilitas TV dan ruang tamu |
|
Fasilitas dapur dan ruang makan |
|
Handuk lengkap |
|
Shower dan bath-up |
|
Sabun, shampoo & body lotion tersedia |
Salah satu tempat yang tidak akan
pernah aku lewatkan yaitu Hard Rock Café.
Lokasi HRC sangat dekat dengan hotel tempatku menginap. Cukup jalan kaki sekitar 10 menit sampai ke tujuan. Alhasil aku dapat menambah koleksi kaos dan
pin limited edition khas Atlanta. HRC tidak terlalu favorit di Atlanta karena kota ini memiliki banyak sekali tempat hiburan seperti HRC.
|
Hard Rock Cafe-1 |
|
Hard Rock Cafe-2 |
Bagi yang tidak begitu suka HRC
dapat mengunjungi tempat wisata lain.
Atlanta pernah mendunia namanya di tahun 1996 yaitu saat
diselenggarakannya event akbar, Olimpiade.
Tepat di usia 20 tahun Olimpiade ini, aku berkunjung ke taman yang tepat untuk hang-out, jalan-jalan, jogging pagi atau sore, atau aktivitas outdoor lainnya.
Selain taman yang ditata rapi, disini kita juga bisa bertemu dengan patung Baron Pierre de Coubertin, bapak Olimpiade Modern. Dan dari taman ini adalah tempat yang tepat untuk berpose di depan gedung kantor pusat CNN.
|
Map taman |
|
Pohon natal sudah disiapkan |
|
Patung bapak olimpiade modern |
|
Gedung CNN |
|
Kota Atlanta dilihat dari taman |
|
Centennial Olympic Park |
|
Karya seni di dalam taman |
Kalau ada waktu, sempatkan diri makan di Mangos di Auburn Avenue nomor 180. Ini adalah restaurant yang menyajikan makanan khas Karibia. Kesan pertama sudah Caribbean banget, musik reggae ala Bob Marley mengalun sepanjang kita makan. Spanduk besar tampang musisi reggae itu ditempatkan di pojok ruangan. Sepertinya hanya aku dan temanku yang kulitnya agak terangan, semua pengunjung dan pelayan berkulit gelap alias black people. Ya, meskipun Atlanta banyak dihuni kaum negro Afrika dan Karibia, mereka sudah terbiasa bertemu dan bergaul dengan orang kulit putih Amerika dan juga orang-orang Asia. Bahkan di Mangos, aku disambut manis oleh pemilik restaurant semanis es teh manis rasa mangga yang luar biasa segarnya.
|
Mangos Caribbean Restaurant |
|
Suasana di dalam restaurant |
Kuakui, ini yang pertama kalinya aku makan makanan khas Karibia. Dari porsinya kelihatan besar semua. Kata pelayan, itulah porsi makan orang Karibia, serba besar.....! Menu andalan mereka adalah Jerk Chicken dan Brown Gravy Chicken. Ya, memang serba ayam semua. Jerk chicken lebih pas di lidahku karena lebih mirip ayam balado. Rasa pedasnya pun masih bisa ku-tolelir. Yang menarik adalah salad Callaloo. Dari penampilannya lebih tepat kalau dibilang tumis sayur, tetapi kata pelayan, itu salad yang terbuat dari bayam, tomat hijau, wortel dan sejenis kacang buncis. Rasanya luar biasa segar dan enak!
|
Callaloo |
|
Jerk chicken |
|
Brown gravy chicken |
|
Curry chicken |
Ada yang unik kutemukan di Atlanta. Bangunannya seperti masjid dan hampir aku percaya 100% kalau itu masjid karena aku melihat dari bagian belakang dan samping bangunan. Ternyata, itu adalah Fox theater, salah satu tempat yang sering didatangi oleh turis. Gedung yang dibangun pada tahun 1929 ini memang bergaya Timur Tengah dengan menonjolkan marmer, kubah dan ukiran khas padang pasir. Tak ayal orang sering ketipu mengira itu adalah tempat ibadah orang Islam. Gedung teater ini masih berfungsi dengan baik dan menawarkan pertunjukkan seni setiap hari.
Tahukah anda dengan film 'Gone with the wind' yang meraih Oscar dan berjaya di era tahun 40-an? Model kumis tipis diatas bibir sang actor Clark Gable menjadi tren saat itu. Di Atlanta inilah kita bisa melihat sejarah sang penulis film besar itu. Adalah Margaret Mitchel sang penulis yang memenangkan Pulitzer atas karya tulisnya dan disadur ke layar perak. Rumah peninggalan Margaret Mitchel dijadikan tempat bersejarah dan sekaligus tempat tujuan wisata kebanggaan kota Atlanta.
|
Rumah kediaman Margaret Mitchell |
|
Cerita singkat sang penulis |
Bicara tentang sejarah, masih ada satu lagi yang perlu dikunjungi di Atlanta yaitu sejarah Martin Luther King (MLK). Dokter yang satu ini berjuang dengan keras untuk persamaan hak asasi warga kulit hitam Amerika. Kita dapat mengetahui sejarah perjuangan MLK di Atlanta. Tiga bangunan penting yang wajib dikunjungi yaitu rumah kelahiran MLK, gedung pemadam kebakaran yang berdekatan dengan rumah MLK dan gereja tempat MLK membangun kekuatan warga kulit hitam untuk bangkit melawan diskriminasi dan dominasi warga kulit putih.
|
Area parkir kendaraan di MLK |
|
Cerita singkat MLK |
|
Walk of fame pembela hak asasi manusia |
|
Rumah kelahiran MLK (kiri) |
|
Rumah kelahiran MLK-1 |
|
Rumah kelahiran MLK-2 |
|
Rumah kelahiran MLK-3 |
Disamping ketiga gedung itu, ada satu lagi yang perlu dikunjungi. Shot Gun house, tempat bersejarah saat serangan tembakan membabi buta oleh tentara kulit putih ke warga kulit hitam. Sayangnya, rumah-rumah ini sudah beralih fungsi menjadi rumah pribadi penduduk.
Dunia malam juga berkembang pesat di Atlanta. Restaurant dengan live music, bar, pub, dan kehidupan komunitas hedonis ada semua disini. Populasi penduduk Atlanta memang sedikit, tetapi pengunjung yang datang dan pergi dari sini lumayan banyak, terlihat dengan hotel-hotel berbintang yang tumbuh di tengah kota dan sering fully booked oleh turis. Ya, Atlanta berhasil menjadi kota transit terbesar di Amerika, sehingga tidak mengherankan Bandara Hartsfield Jackson Atlanta menjadi bandara tersibuk di dunia.
|
Area junction yang indah |
|
Permainan tata cahaya dan desain yang modern |
|
Pajangan seni membuat kita betah berlama-lama di bandara |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar