Aku sangat antusias untuk menulis cerita perjalanan wisataku di episode
kedua ini karena 2 tempat yang mau aku ceritakan adalah tempat shooting film
seri kesukaanku, Game of Thrones. Ya, 2
tempat itu adalah kota Split dan Dubrovnik.
Keduanya masuk dalam wilayah dibawah pemerintahan negara Kroasia. Keduanya punya bangunan bersejarah berupa
benteng dan kastil. Khusus yang di Dubrovnik inilah yang paling terkenal dan
fenomenal, sehingga dijadikan sebagai lokasi utama kerajaan King’s landing
dalam Game of Thrones. Mari kita bedah
satu per satu kota itu.
|
Spot buat foto di Split |
|
Kota Dubrovnik |
Split adalah kota resort di tepi laut Adriatic yang kerap menjadi
destinasi bagi para pelancong dalam dan luar negeri berlibur khususnya di musim
panas. Di sepanjang pantai kita dapat
melihat kapal-kapal pesiar mulai dari ukuran kecil sampai yang besar sedang
bersandar di dermaga. Adapun mobil-mobil
pengunjung terlihat memenuhi area parkir yang sangat terbatas di pantai. Mulai dari pintu masuk sampai di kanan dan
kiri jalan dipadati oleh toko-toko souvenir, café, restaurant dan counter
penjualan berbagai macam produk pakaian dan assesoris. Pengunjung pun turut meramaikan suasana. Ada yang sekadar jalan-jalan, menikmati
makanan dan minuman dengan duduk santai di kursi yang sengaja diletakkan
berjajar di bagian luar café atau restaurant.
Tapi banyak juga yang sibuk dengan kameranya mengabadikan setiap sudut
kota.
|
Dermaga di Split |
|
Deretan cafe, restaurant di depan benteng |
Namun dari semua itu, destinasi utama pengunjung sudah dapat ditebak
yaitu Palace of Diocletian. Bangunan
megah yang dibangun pada tahun 300 Masehi ini dulunya milik dari seorang
penguasa bangsa Romawi, Diocletian.
Makanya istana ini mengambil nama dari sang pemilik. Istana ini sekarang berdiri di tengah pusat
kota dengan dikelilingi oleh gedung-gedung peninggalan bersejarah lainnya. Pada tahun 1979 bangunan ini ditetapkan
sebagai cagar budaya oleh UNESCO.
|
Palace of Diocletian tampak depan |
|
Tinggal puing-puing |
|
Bagian dalam atas |
|
Semua tinggal sejarah |
Bentuk istana ini memang sudah tidak utuh lagi, sebagian tempat bahkan
terlihat tinggal berupa puing-puing.
Disamping dimakan oleh waktu, kerusakan beberapa bagian tadi disebabkan
oleh Perang Dunia ke-2 yang sempat memporak-porandakan seluruh isi kota. Namun dari sekian peninggalan yang masih
terawat baik adalah bagian basement.
Bagian ini benar-benar menjadi fenomenal bagi para arsitek atau ilmuwan
masa kini karena dibuat sangat kokoh dan presisi sehingga meskipun sudah
berusia sangat tua, basement hall ini tidak rusak oleh jaman. Dan dari sinilah semua pengunjung mengawali
eksplorasi istana.
|
Balok kayu besar yang sempat menjadi sampah di basement |
|
Lorong dari basement ke bagian luar |
|
Patung Diocletian di area basement |
Area yang unik dan menarik perhatian bagi sutradara Game of Thrones
adalah bagian luar khususnya fasad depan bangunan dan area tengah tempat
pemukiman. Sebagian besar masih seperti
bentuk aslinya dan terawat dengan baik.
Beberapa scenes mengambil lokasi disini.
Terbukti bahwa bangunan-bangunan tua bila dirawat dengan baik dapat
menghasilkan keuntungan. Dan Pemerintah
Kroasia perlu berterima kasih dengan produser film Game of Thrones karena
secara langsung kesuksesan film seri ini meningkatkan arus wisatawan yang
berkunjung ke Split.
|
Di dalam benteng-1 |
|
Di dalam benteng-2 |
|
Pintu luar benteng |
Lain Split, lain juga di Dubrovnik.
Tempat yang satu ini menurutku lebih baik dari Split karena disinilah
banyak sekali scenes film Game of Thrones dibuat dan di kastil ini pula
dijadikan sebagai Kerajaan King’s Landing, spot central film tersebut. Kalau aku sangat ingat betul menara di kastil ini
yang kerap disorot kamera dan menjadi tempat si Cersei dan Jaime Lannister
mengawasi rakyatnya.
|
Lihat menara tinggi itu |
|
Terlihat dari City walls |
|
City walls yang mengelilingi istana |
|
Super kuat dan tinggi |
Disamping itu, ada spot lain lagi yang juga sering muncul yaitu tembok
besar (City Walls) yang mengelilingi istana dan tempat penampungan air minum
yang berada persis di bawah anak tangga menuju ke pintu gerbang utama. Juga gereja yang ada di dekat menara tidak
luput dari bidikan kamera. Jalan, rumah,
toko bahkan atap rumah terlihat jadul di film.
Padahal kalau dilihat aslinya, sebagian besar rumah memasang antenna
parabola, kabel listrik dan pintu-pintu rumah sudah diganti dengan produk yang
lebih terkini. Tapi namanya juga film,
semua bisa direkayasa untuk menghasilkan tontonan yang disukai oleh pemirsa.
|
Air Mancur Onofrio (kanan) |
|
Di dalam benteng-1 |
|
Di dalam benteng-2 |
|
Di dalam benteng-3 |
|
Clock Tower (kiri) & St.Blaize (kanan) |
Untuk mengelilingi city walls kita harus bayar 15 Euro per orang dan dibutuhkan stamina yang kuat karena jumlah tangga yang harus kita jejaki lebih dari 300 anak tangga. Belum lagi lintasan naik turun yang tanpa tangga dan panjangnya lebih dari 2 km. Jadi kalau ingin tahu semua sudut kota, maka kita harus menyediakan waktu 2 sampai 3 jam disini.
|
Stradun Street |
|
Bangunan tua di Stradun Street |
|
Benteng lain di luar tembok |
|
Kota tua diluar benteng |
|
Perpustakaan tua yang sekarang menjadi museum |
Selain City Walls, banyak yang dapat kita lihat disini yaitu Monastery Franciscan dengan farmasi tuanya yang konon dikenal sebagai apotik pertama kalinya di dunia, juga clock tower, air mancur Onofrio, gereja St.Blaize, Stradun street. Semua tempat ini telah menjadi lokasi syuting Game of Thrones.
|
Monastery Franciscan |
|
Map komplek istana Dubrovnik |
|
Makam anak raja yang ditaruh di atas dinding |
|
Clock Tower |
Yang sering menjadi masalah bagi tourist apalagi orang Indonesia bila bepergian ke negara yang bersuhu dingin adalah toilet umum. Disini tidak tersedia toilet umum gratis, semua harus bayar mulai dengan tarif terendah 2 Euro sampai dengan 5 Euro. Cara termudah dan lebih 'murah' apalagi bila kita bepergian dengan keluarga yaitu masuk saja ke cafe atau restaurant, setidaknya untuk pesan kopi, teh atau minuman ringan lainnya, maka kita akan dengan mudah dapat tempat duduk dan menggunakan toilet di cafe tersebut dengan gratis. Bahkan kita juga terkadang dapat fasilitas free wifi. Nah, untuk rehat makan siang, jangan lupa mampir ke restaurant Klarisa. Tempatnya oke banget, gaya Mediterania dan selalu full pengunjung di jam makan siang. Pelayanannya unik dengan pelayan yang cekatan menyajikan piring-piring makanan ala restaurant Padang. Rasa masakannya top banget!
|
Pelayan yang atraktif dan energik |
|
Main course makan siang |
|
Salad di dalam gelas ice cream sebagai appetizer |
Di sepanjang City Walls maksudnya di bagian luar, terdapat dermaga kapal-kapal pesiar dan tempat-tempat nongkrong menikmati hembusan angin laut Adriatic dan pemandangan kota Dubrovnik. Aku menyempatkan diri berkeliling dengan salah satu kapal pesiar yang ada untuk sekadar memenuhi rasa ingin tahuku tentang kondisi luar City Walls sekaligus napak tilas perjalanan kapal para tentara King's Landing memasuki istana. Dan di dekat istana ini terdapat satu pulau yaitu Pulau Lokrum yang digunakan oleh warga setempat sebagai tempat untuk menyendiri, merenung dan menjauhkan diri dari dunia luar, namun kegiatan ini sekarang diikuti oleh turis asing dan pulau itu berubah fungsi menjadi nudist island. Kalau beruntung, kita dapat melihat para turis itu berjemur bugil di atas batu-batu besar di sepanjang pulau.
|
Dermaga di luar benteng |
|
Penuh dengan yatch kecil dan besar |
|
Ada yang milik pribadi, ada juga yang dikomersilkan |
|
Trotoar bagi pejalan kaki di dermaga |
|
Dari sinilah kapal-kapal itu berangkat dan berlabuh |
Selama di Croatia, aku bermalam di 3 hotel disesuaikan dengan destinasi yang kutuju saat itu. Saat di Plevitce, aku menginap di Park Exclusive Otocac yang beralamat di Ul Kralia Zvnimira 33. Katanya sih hotel bintang 4, tetapi fasilitasnya jauh dari kriteria bintang 4. Kamarnya terlalu kecil untuk kita yang bepergian jauh dengan koper-koper besar. Sudah begitu, lokasinya sangat jauh dari kota atau pertokoan, ya minimal kita tidak ingin kesulitan bila butuh hanya sekadar beli air mineral atau camilan. Meskipun air kran disini dapat langsung diminum, tetapi tidak semua orang Indonesia biasa minum langsung air dari kran kan?
|
Hotel Katarina |
Sedangkan saat di Zagreb, aku menginap di Hotel Katarina yang beralamat di Matice Hrvatske 4 Dugopolje. Yang paling berkesan itu saat aku di Dubrovnik, Admiral Grand Hotel tempatku menginap luar biasa pelayanannya. Beda dengan hotel-hotel di Eropa yang staff-nya cenderung cuek, jutek atau kaku bila melayani tamu. Di Admiral Grand Hotel, semua staff-nya ramah-ramah. Fasilitas hotel bintang 5 ini memang sesuai kelasnya. Kamar tidur super luas dengan fasilitas kamar mandi yang oke punya. Hotel ini punya 2 kolam renang, outdoor dan indoor yang dilengkapi dengan fasilitas jacuzi dan sauna. Tempat sarapannya super ok, banyak pilihan menu, tempatnya luas banget dan view-nya super duper bagus!!!
|
Tempat makan, breakfast dan dinner |
|
Ada 4 deret meja makanan seperti ini |
|
Indoor swimming pool |
|
Outdoor swimming pool |
Begitulah kegiatan jalan-jalanku ke Croatia. Yang pasti bagi yang ngaku fans berat Game of Thrones tidak sah kalau belum pernah kesini. So, tunggu apalagi?