Di bulan yang special ini, aku ingin menampilkan rumah makan yang special yang ada di Jakarta. Maaf sebelumnya, kalau bicara tentang Jakarta, aku lebih cenderung menceritakan tentang rumah makan yang recommended, bukannya tempat wisata seperti kota atau negara lain. Bukan karena Jakarta tidak punya tempat-tempat itu, namun wisata kuliner lebih banyak di Jakarta dan lebih enak untuk di-explore. Terkadang kita malah tidak menyadari kalau di daerah itu ada tempat makan yang enak. Seperti Plataran yang akan kubahas kali ini.
|
Plataran Menteng, voyet depan |
|
Lantai dasar dibagi atas 4 space |
|
Arsitektur bergaya kolonial |
Nama Plataran diambil dari bahasa Jawa yang berarti teras, pekarangan rumah atau halaman depan rumah yang diratakan dan biasanya dijadikan tempat untuk bersantai penghuni rumah. Di plataran, sering ditempatkan kursi atau meja sehingga kalau ada tamu, penghuni rumah dapat menerima tamunya di plataran. Rumah makan yang satu ini sepertinya mengambil konsep pelataran khas Jawa. Nuansa budaya Jawa sangat berasa saat kita memasuki area rumah makan khususnya yang berlokasi di Dharmawangsa Jakarta Selatan.
|
Plataran Dharmawangsa, khas Jawa banget |
|
Ini arti 'plataran' yang sesungguhnya |
|
Lihat burung hidup di bawah meja itu |
Ada 2 Plataran yang akan kuceritakan disini. Satu yang ada di Dharmawangsa dan satu lagi di Menteng. Dari lokasinya saja kita bisa tahu bahwa Plataran berada di kawasan elit Jakarta. Sudah bisa ditebak profil tamu-tamunya seperti apa. Bagaimana pun juga, lokasi usaha mempunyai pengaruh pasar yang akan diraih. Bukan berarti produk-produk murah tidak bisa diperdagangkan disini, namun mau tidak mau harus menyesuaikan dengan lingkungan yang ada bila ingin produk itu diterima dengan baik oleh pasar. Sebaliknya, kalau kita bisa mengemas dengan baik produk-produk inferior atau yang cenderung murah, maka bisa jadi produk-produk itu berubah menjadi superior.
|
Bagian tengah yang terbuka tapi sejuk |
|
Kamera kuno di ruangan depan |
|
Perpaduan gaya kolonial dan tradisional |
Tapi kedua Plataran ini memang lain. Mereka sepertinya sudah memposisikan diri sebagai rumah makan untuk kaum high class Jakarta. Mulai dari pintu gerbang, landscape exterior dan interior ruangan, menu, rasa dan harga, semua diperhatikan secara detail seperti punya standard-standard tertentu di semua aspek. Meskipun kedua Plataran ini berbeda penampilan, namun urusan service customer, jangan diragukan lagi. Fasilitas valet mobil disediakan sebagaimana layaknya restaurant berkelas. Berikutnya petugas greeting service atau penyambut tamu yang juga terlihat siap menyambut kita sambil menanyakan apakah kita sudah reserve tempat atau tidak. Setelah kita mendapat tempat duduk, petugas lainnya, maksudnya waiters akan menyerahkan buku menu dan dengan senang hati akan memberikan masukan makanan dan minuman yang favorit atau bisa jadi yang kita inginkan saat itu. Dan hebatnya, makanan atau minuman yang kita pesan tidak butuh waktu lama segera disajikan di meja kita. Top abis!!
|
Suasana seperti di dalam rumah sendiri |
|
Silakan ambil |
|
Sirkulasi udara sangat bagus sehingga berasa sejuk tanpa AC |
Plataran Dharmawangsa sangat kental dengan budaya Jawa. Ornamen bergaya candi ditempatkan di pintu masuk. Lalu kita akan dipertemukan dengan bangunan joglo yang sudah barang tentu menjadi ciri khas Jawa. Taman-taman kecil di sekitar halaman depan menambah sejuk suasana. Apalagi saat kita disambut dengan mbak-mbak dan mas-mas berpakaian adat, rasa-rasanya kita tidak sedang di Jakarta lagi. Pengelola rumah makan ini berhasil membawa kita ke atmosfer yang jauh berubah. Kita benar-benar serasa berada di rumah penguasa tanah Jawa.
|
Halaman dekat gerbang masuk di Dharmawangsa |
|
Taman di area pelataran depan |
Urusan rasa makanan, terdapat banyak pilihan menu-menu nikmat yang ditandai dengan huruf P disamping nama menu sebagai rekomendasi kepada pengunjung dan jaminan kelezatan rasa menu tersebut. Memang benar, dari beberapa menu yang kupesan, semuanya terasa enak sekali, termasuk minumannya.
|
Dharmawangsa Deligth |
|
Tumis lidah sapi dan jagung muda |
|
Lemburi kepiting soka dan telur asin |
|
Tumis pare dan tauge |
|
Ayam Dharmawangsa mangga muda dan Bebek kare buah manggis |
Sebaliknya Plataran Menteng, meskipun mengedepankan nuansa tradisional, tetapi tidak sekental ciri khas Jawa-nya seperti yang di Dharmawangsa. Memang petugas mulai yang di depan sampai dengan yang melayani tamu berbusana tradisional Jawa, tetapi bangunan rumah makan ini lebih berkesan modern. Aku suka dengan lay out ruangannya yang membiarkan bagian tengah menjadi area void sehingga sirkulasi udara jadi lebih baik dan penerangan tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Juga toiletnya, aku suka dengan cara mereka membuat ruangan 'buang hajat' ini tidak seperti yang biasanya. Toilet disini lebih mirip ruang tunggu. Bersih, kering, tidak bau (malah harum) dan yang paling unik, menempatkan kursi dan meja layaknya ruang tunggu.
|
Tangga ke lantai 2 |
|
Suasana di dalam toilet |
|
Bersih, kering, terang dan harum |
Kembali lagi, kalau bicara tentang rumah makan, sudah barang tentu tidak jauh dari rasa makanan yang lebih penting. Jangan khawatir, aku suka banget dengan semua yang kupesan meskipun seperti biasa aku tidak bisa menghabiskan semua makanan dan minuman itu. Di Plataran Menteng, salad pepaya mudanya enak banget. Segar dengan bahan-bahan dan bumbu yang pas sehingga cocok untuk jadi makanan pembuka pertama. Selanjutnya pindang salmon perlu juga dicoba karena rasanya segar dengan tingkat keasamannya pas banget di lidah. Aku malah menilai ini bukan pindang, tapi lebih mirip tom yam. Pindang salmon cocok menjadi appetizer kedua. Untuk main course, wah banyak banget. Silakan pilih sesuai selera. Oiya untuk penggemar nasi, perlu dicoba nasi hijaunya, hmm....gurih dan enak!
|
Salad sampai sambalnya enak semua |
So, Plataran memang layak masuk dalam cerita jalan-jalanku edisi Februari, bulan spesial, bersanding dengan kota wisata pilihan, dalam negeri maupun luar negeri. Semoga aku masih diberi kesempatan untuk menikmati hobby-ku di bulan spesial tahun depan. Aamiin....................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar