Jujur, lumayan sulit bagiku mencari tempat makan yang enak di Tangerang, karena enak bukan sekadar rasa tetapi tempatnya harus enak dilihat, suasana dan pelayanannya enak dikenang, makanannya enak di perut, maksudnya ga bikin sakit perut atau masuk rumah sakit, dan yang terakhir 'enak' harganya atau sesuai dengan kenikmatan yang kita dapatkan. Prioritas utama, bersih, karena bersih itu mutlak bagiku. Tolok ukurnya simple saja, kita pengunjung jangan ditemukan dengan hal-hal yang kotor atau menjijikan seperti sampah, lalat, debu, atau bau-bau yang kurang sedap. Bagaimana kita bisa makan dengan enak kalau mau masuk rumah makan itu terlihat tumpukan sampah basah dengan binatang-binatang kecil warna putih yang bergerak-gerak di sampah itu? Atau, sampah itu berada di jalan masuk ke restaurant dan menyebarkan aroma yang tidak enak? Atau benda-benda yang tidak layak kita lihat? Mungkin kita langsung membatalkan makan di restaurant itu. Cerita-cerita tentang enaknya makanan di restaurant tersebut seketika bisa hilang terhapus oleh pengalaman buruk dari indera penglihatan dan penciuman kita. Bicara tentang bersih, bukan berarti kita jadi seperti petugas balai kesehatan yang ngecek satu persatu makanan, masuk ke dapur, pakai cairan kimia untuk uji bakteri dan sebagainya, tapi yang sederhana saja lah, boleh pakai standar umum, ga kotor dan ga bau.
|
Tampak depan |
Pondok Kemangi (PK) memenuhi kriteria yang pas untuk blog-ku. Restaurant ini menjadi salah satu favorit tempat makan warga Tangerang dan tidak jarang juga warga luar Tangerang. Menempati lokasi yang strategis dekat dengan perumahan BSD dan perkantoran, PK mudah dijangkau dari segala penjuru. Kesan bersih sudah mulai terasa saat kita memasuki area depan PK. Untuk parkir pun cukup luas, meskipun terkadang kita terpaksa parkir di luar atau seberang jalan khususnya pada jam makan siang atau saat weekend. Ruangan depan PK sangat luas dengan kursi dan meja minimalis yang tersusun rapi. Rasanya muat menampung lebih dari 100 pengunjung. Di tengah ruangan depan, ditempatkan meja untuk aneka sambal, salah satu daya tarik restaurant ini. Ada sambal dabu-dabu, cobek, sambal Manado, kecap dan sambal mangga muda kesukaanku. Pengunjung boleh sebanyak-banyaknya mengambil sambal tersebut atau gratis, tapi hati-hati, kalau asal ambil dan tidak dihabiskan, kamu akan dikenakan charge alias harus bayar.
|
Area depan sisi kiri |
|
Meja sambal di area depan, lihat tulisan diatasnya |
|
Inilah sambal-sambal khas Pondok Kemangi |
Kalau ingin suasana yang lebih rileks, kamu dapat beralih ke bagian belakang restaurant. Disini tidak kalah luas areanya dan terbagi atas tiga bagian. Bagian tengah yang dekat dengan kolam lebih seperti koridor dan sering ditempati bagi mereka yang perokok. Yang menarik disini adalah pajangan piring-piring yang diletakkan di dinding kanan dekat jalan menuju toilet. Diatas piring itu tertulis testimoni pengunjung yang kata temanku adalah selebriti Indonesia (sorry, aku ga begitu familiar dengan mereka). Testimoni sebagai bukti bahwa tempat ini sering dikunjungi oleh para pesohor negeri ini dan layak menjadi tempat pilihan kita. Karena merupakan area terbuka, kipas angin ditempatkan di beberapa tiang, tapi kalau cuaca sedang panas-panasnya, hembusan kipas angin ga begitu menolong. So, kamu bisa pindah atau mengambil tempat di bangunan tengah.
|
Area koridor sebagai pembatas area depan dan tengah |
|
Kolam sebelah kiri |
|
Kolam sebelah kanan |
|
Piring-piring testimoni |
|
Foto-foto testimoni |
Di bangunan tengah diletakkan deretan kursi dan meja makan yang muat untuk 50 orang lebih. Meskipun open space, area ini lebih adem walau tanpa AC. Di area ini juga ditempatkan meja khusus untuk aneka sambal dan tetap dengan ketentuan yang sama. Tepat di ujung belakang bangunan ini terdapat panggung yang menampilkan organ tunggal atau live music di akhir pekan. Pengunjung boleh juga menggunakan panggung ini untuk acara-acara special seperti perayaan ulang tahun atau perayaan lainnya. Di sebelah kanan panggung terdapat taman terbuka dan alat seluncuran buat anak-anak. Masih di area ini juga ditempatkan pondok kecil yang membuat anak-anak semakin betah bermain disana. Memang, disaat akhir pekan, area di dalam ini dipadati oleh keluarga dengan anak-anaknya. Sebaliknya, di hari kerja, area ini sering di-booking untuk makan siang bersama orang-orang kantoran. Sepertinya, PK ingin membidik semua segmen pasar.
|
Area tengah atau belakang yang disukai para keluarga |
|
Kursi dan meja makan di area tengah |
|
Area terbuka untuk anak-anak bermain |
|
Panggung terbuka |
Bila kamu ingin makan dengan gaya lesehan, jangan khawatir, restaurant ini menyediakan tempat makan bergaya lesehan yang berada di sebelah kiri area keluarga. Tata taman yang apik dengan kolam kecil di bagian depan membuat area lesehan ini menjadi lebih menarik, nyaman dan teduh. Jadi urusan atmosphere ruangan kita punya banyak pilihan di PK. Satu lagi kelebihan dari restaurant ini yaitu toilet. Ini bukan urusan sepele dan sering dilupakan oleh pemilik atau pengelola rumah makan. Di PK, toiletnya tersedia terpisah untuk laki-laki dan perempuan. Terawat dan kelihatan bersih, serta tidak bau. Penempatannya pun sangat pas berada di bagian pojok tengah sehingga mudah dijangkau oleh pengunjung dari area-area yang ada di PK. Wastafel ukuran besar ditempatkan diluar tapi masih menjadi bagian dari area toilet. Semuanya bersih dan rapi.
|
Area lesehan |
|
Jalan ke area lesehan dari area koridor |
|
Taman dan kolam di depan area lesehan |
Sekarang bicara tentang inti dari rumah makan yaitu makanan. Beberapa kali datang dan mencoba berbagai makanan di PK, aku belum pernah kecewa dengan rasanya. Ikan gurame bakar kecap-nya sangat lezat. Bumbunya meresap di daging ikan yang lembut. Tingkat kematangan yang pas membuat kita ingin menyantap habis sampai hanya tertinggal tulang ikannya saja. Scallop atau ceriping saus tiram-nya pun enak. Daging scallop yang kecil banget tidak sebanding dengan ukuran cangkangnya, terasa lembut dan meluncur nikmat di kerongkongan. Udang bumbu Bali tidak mau kalah nikmatnya. Bawang merah dan sereh yang dicincang halus serta dilumuri sedikit minyak khas bumbu Bali terasa klop dengan udang goreng. Kalau masih kurang, tidak ada salahnya juga kamu pesan cumi telor asin. Daging cuminya digoreng matang dan dilumuri tipis tepung dan kocokan telur asin membuat makanan ini renyah dan gurih.
|
Saat duduk, pelayan langsung menyodori otak-otak yang lezat |
|
Gurame bakar kecap dan scallop saus tiram hmm.....nikmat!! |
|
Cumi telor asin yang tidak kalah enaknya |
Bagi yang vegetarian jangan khawatir untuk makan di PK karena ada bakwan jagungnya yang gurih dan renyah. Aneka sajian sayurannya pun enak-enak. Ada tumis tauge, genjer balacan, karedok dan lain-lain. Siang ini aku bersama 3 teman hanya memesan tiga sayuran yang kusebut tadi. Oiya tumis kangkung-nya juga enak lho. Aku cuman takut aja kalau makan kangkung di siang jam kantor bikin ngantuk nantinya.
|
Karedok, bakwan jagung dan tumis tauge |
|
Genjer balacan yang sedikit pedas tapi lezat |
Urusan minuman pun juga bervariasi pilihannya. Perpaduan buah-buahan segar menjadikan minuman itu terasa nikmat, menarik, dan menyehatkan. Nama-nama minuman itu pun lumayan unik. Ada es pulau Bali dan Es pulau Sumatera, yang sepertinya ingin menampilkan buah-buahan khas dari daerah itu. Atau kamu bisa juga memesan minuman yang namanya tidak asing bagi kita seperti es teller atau es campur. Semuanya enak. Terkait harga makanan dan minuman, menurutku tidak mahal karena kami berempat yang pesan segitu banyak macamnya hanya membayar tidak lebih dari Rp 500.000.
|
Es alpokat durian |
|
Es Pulau Bali |
|
Es Pulau Sumatera |
Tidak ada gading yang tak retak. Salah satu kekurangan restaurant ini adalah area bagian depan yang berdinding kaca yang mungkin sebagai konservasi energi penerangan justru terasa sangat panas karena tidak didukung alat pendingin yang baik. Jumlah AC sih kelihatan banyak, tapi sebagian tidak berfungsi atau rusak kata pelayan PK. Bagi pengunjung seperti aku yang ga betah di tempat dengan suhu udara ruangan yang tinggi terasa sedikit mengganggu dan mengurangi kenikmatan menyantap makanan. Tapi secara keseluruhan, aku masih menilai PK layak untuk direkomendasikan sebagai tempat pilihan makan enak di Tangerang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar