Salah satu yang sangat jarang dibahas orang atau disampaikan dalam
bentuk artikel tentang Korea adalah Bandara Incheon. Orang bertanya-tanya kenapa dan ada apa
dengan Bandara utama Korea itu? Sebagai bandara yang mendapat gelar terbaik
dalam ajang Airport Service Quality Award selama 6 tahun berturut-turut oleh
Airport Council International, organisasi bandara seluruh dunia dan didukung
oleh International Civil Aviation Organization, organisasi induk penerbangan
sipil dunia, Incheon memang luar biasa.
Belum ada bandara yang bisa menyaingi prestasi Incheon, bahkan
bandara-bandara langganan juara seperti Changi harus angkat topi. Prestasi yang dicapai Incheon adalah hasil
kerja keras pengelola bandara yaitu IIAC (Incheon International Airport
Corporation) dan kolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah, sehingga
menghasilkan sinergi yang saling mendukung dan menghapus konflik
kepentingan. Tidak ada yang tumpang
tindih dalam pengelolaan dan kekuasaan, karena kalau sudah ada yang merasa
‘jagoan’ dalam sinergi itu, maka yang ada hanyalah saling menjatuhkan, sok
kuasa, susah diatur, jalan masing-masing, kebingungan publik dan
ketidak-pedulian. Dukungan Pemerintah
terhadap Incheon dalam bentuk regulasi terlihat dengan mulusnya semua program
berjalan on the track and on time performance.
Semua menyatu demi kepentingan bangsa karena mereka menyadari keberadaan
sebuah bandara adalah pintu gerbang dan cermin dari negara itu. Makanya semua negara berlomba-lomba
memodernisasi, merapikan, menertibkan dan memperindah bandaranya
masing-masing. Bagaimana dengan Indonesia? He…he…aku ga mau lanjutin ngobrol tentang
yang berbau politis. Lebih baik kita
kuak habis kehandalan atau kelebihan dari Bandara Incheon. Dari pagi sampai petang kita dijamin tidak
bakal habis mengeksplorasi bandara ini.
Menarik atau tidak semua tergantung persepsi masing-masing orang. Ini hanya sekadar menampilkan sisi lain dari
sebuah negara yang layak diangkat sebagai salah satu tujuan wisata. Jalan-jalan tidak harus ke pantai atau
pegunungan kan? Boleh lah sekali-sekali
kita menjamah wisata edukasi agar otak kita mendapat ‘nutrisi’ dan wawasan kita
semakin luas dan berkualitas.
1.
Aksesibilitas/transportasi/parkir
Terdapat 3 moda transportasi publik
menuju Bandara Incheon yang berada di atas pulau yang jauh dari ibukota
Seoul. Bus, taxi dan kereta api. Loket atau tempat pembelian tiket ketiga
transportasi itu sangat mudah ditemui karena didukung oleh informasi atau
signage yang jelas. Bahkan informasi
harga tiket dan jarak tempuhnya pun ada, sehingga penumpang dan pengguna jasa
transportasi tidak perlu khawatir dengan pelayanannya. Bicara tentang ketepatan waktu tempuh, memang
kereta api lebih bisa diandalkan karena tidak ada rintangan sama sekali,
sedangkan bus dan taxi tergantung dari traffic di Seoul yang sangat padat pada
jam berangkat dan pulang kantor.
|
Loket pemesanan taxi dan ruang tunggu |
|
Peta dan rute |
|
Display tarif dan jarak tempuh |
|
Display tarif taxi |
|
Konter khusus transportasi gabungan |
|
Counter tiket bus |
|
Stasiun kereta api di dalam terminal |
Bagi pengguna mobil pribadi, ada yang
unik dalam sistem perparkiran di Incheon.
Kalau sekadar petunjuk lampu merah dan hijau sebagai tanda space parkir
sudah terisi atau tersedia, itu sudah ada di Jakarta, tapi kalau sistem yang
membuat kita mudah menemukan kembali letak parkir mobil kita, itu yang belum
ada di Jakarta. Disini bagi yang pelupa
atau mendadak lupa letak mobil, kita cukup memasukan nomor mobil kita pada
sebuah computer tablet yang menempel di beberapa tiang area parkir. Mesin pencari itu segera memberikan info
dimana letak parkir kita. Dan jangan
sekali-kali mencoba berbuat kriminal di area parkir karena kamera CCTV ada
dimana-mana sama seperti di area terminal bandara. Bahkan khusus untuk parkir dan area
aksesibilitas mempunyai ruang pengawas tersendiri. Mungkin ini bertujuan supaya security atau
pengelola parkir lebih fokus dalam menjalankan tugasnya.
|
Komputer pelacak lokasi parkir mobil |
|
CCTV area parkir dan aksesibilitas-1 |
|
CCTV area parkir dan aksesibilitas-2 |
2.
Signage/informasi/iklan
Menyadari sebagai bandara internasional, Incheon memberikan kemudahan
bagi penumpang asing mengetahui apa dan dimana melalui penulisan disetiap rambu
petunjuk dengan menggunakan bilingual, bahasa Korea dan bahasa Inggris. Yang menariknya, untuk mengetahui tempat
makan, tempat istirahat dan semua yang dibutuhkan penumpang, dapat dengan mudah
diperoleh hanya dengan melihat papan signage.
Ada juga computer touch screen layar lebar yang siap membantu penumpang
menemukan tempat yang dituju. Atau kalau
mereka masih bingung atau pengin cari dengan cara yang sangat mudah dan cepat
adalah langsung mendatangi counter informasi.
Semua petugas informasi yang menguasai lima bahasa akan dengan senang
hati membantu. Sayangnya masih belum ada
yang menguasai bahasa Indonesia. Ga
apa-apa, yang penting kalian bisa bahasa Inggris sudah cukup.
|
Signage-1 |
|
Signage-2 |
|
Signage-3 |
|
Signage-4 |
|
Signage-4 |
|
Information desk |
|
Touch screen information |
Informasi sangat penting bagi penumpang apalagi terkait penerbangan.
Mereka pasti menginginkan kejelasan informasi kapan pesawat mereka
berangkat. Bila ada penundaan atau
pembatalan, mereka pun ingin tahu kenapa penerbangan ditunda atau
dibatalkan. Untuk memenuhi rasa ingin
tahu penumpang, disamping informasi penerbangan pada papan display penerbangan
berukuran besar dan FIDS (Flight Information Display System), Incheon juga
menyiapkan papan informasi penyebab delay atau cancel.
|
Informasi delay dan cancel karena cuaca buruk |
|
FIDS standar internasional |
Bicara tentang iklan, Incheon mengaturnya dengan sangat jeli, sehingga
bandara tidak terkesan kumuh oleh banyaknya papan-papan reklame. Ukuran, tulisan, tata cahaya, penempatan dan
material iklan dibuat standar dan ketentuannya.
Ada iklan dengan ukuran besar yang sebenarnya terbuat dari bahan yang
sangat sederhana, tetapi karena tata cahaya dan penempatan yang tepat,
menghasilkan kesan yang mewah dan menarik.
|
Material mahal |
|
Material sederhana tapi terkesan mahal |
3.
Toilet/shower room
Ini salah satu fasilitas publik yang selalu menjadi keluhan bagi
pengguna jasa bandara termasuk di Indonesia.
Incheon memahami kebutuhan penumpang akan toilet sangat mutlak, oleh
karena itu mereka melakukan pengawasan yang baik terhadap kualitas ruangan
toilet agar tidak bau dan tidak basah.
Kalau bisa toilet bukan seperti tempat pembuangan terakhir, tapi bisa menjadi
tempat yang nyaman dan tidak menakutkan melalui penerangan yang baik dan design
peralatan yang artistik.
|
Terang dan bersih |
|
Ga bau, nyaman dan artistik |
Oiya, bagi kalian yang tengah menempuh perjalanan jauh, melelahkan dan
merasa gerah karena keringat, di Incheon tersedia shower room atau ruangan
mandi gratis yang buka mulai jam 7 pagi sampai jam 10 malam. Ingat, yang gratis cuman
ruangan dan air dari shower, handuk dan alat mandi lainnya harus bayar.
|
Shower room |
|
Petugas yang stand by |
|
Ruangan menuju shower |
4.
Restaurant/shopping area
Disamping mudah menemukan restaurant dan tempat berbelanja, di Incheon
mengatur penempatan tempat usaha para tenant dengan sangat baik, sehingga tidak
terjadi persaingan yang tidak sehat diantara mereka, misalnya restaurant dengan
produk sejenis tidak diletakkan berdekatan.
Atau kalau coffee shop akan ditempatkan disatu area dengan penjual
minuman juice atau minuman teh, sehingga yang ada malah terlihat saling
melengkapi dan banyak pilihan bagi penumpang.
|
F & B-1 |
|
F & B-2 |
|
F & B-3 |
|
|
|
|
F & B-4 |
|
F & B-5 |
Ini berlaku juga bagi duty free yang didominasi oleh pemilik berwarga
negara Korea. Bila di suatu area salah
satu duty free memasarkan produk minuman keras dan rokok, maka duty free di
sebelahnya akan berjualan produk lain seperti pakaian, parfum, coklat dan
lain-lain. Semua duty free boleh
memasarkan aneka macam produk, tetapi tidak boleh memajang produk sejenis di
area yang sama dengan duty free lainnya.
Sedangkan untuk non duty free khususnya counter brand-brand
internasional ditempatkan hall keberangkatan.
Mereka dibiarkan bersaing satu dengan yang lainnya karena bicara brand
pada prinsipnya kita bicara tentang loyalitas konsumen.
|
Duty free-1 |
|
Duty free-2 |
|
Konter informasi khusus duty free |
|
Duty free-3 |
|
Shopping arcade/non duty free |
|
Kecil, menarik perhatian |
|
Unik |
5.
Rest area/kids area/nursery/tempat
hiburan
Yang sedang dibicarakan itu rest area ya, bukan rest room, karena
berbeda jauh artinya meskipun terkadang rest room adalah bagian dari rest
area. Tapi yang sedang aku bahas disini
adalah benar-benar area untuk istirahat.
Sering bila kita sedang ngantuk berat, kita merasa agak risih kalau
ingin tidur di kursi ruang tunggu atau tidur di kursi yang berjejer di
sepanjang koridor ruang tunggu.
Sepertinya kita dipelototin banyak orang lewat atau menjadi bahan
ketawaan orang bila saat tidur, mulut kita terbuka lebar atau baju kita tanpa
sadar terbuka. Menyadari akan hal itu,
Incheon menyediakan tempat istirahat
gratis berupa kursi malas yang terbuat dari bahan yang lembut dan ditempatkan
di area yang tidak banyak orang lalu lalang.
Kenapa? Ya kita ga bakal bisa
tidur nyenyak kalau berisik.
|
Rest area-1 |
|
Rest area-2 |
|
Rest area-3 |
|
Rest area-4 |
|
Rest area-5 |
Di rest area terdapat relax area berupa baby grand piano yang bebas
digunakan oleh pengunjung. Diletakkan
diatas panggung kecil dan didepannya di tempatkan kursi-kursi yang layaknya
sebuah pertunjukkan kecil di sebuah café.
|
Siapa saja boleh pakai |
Kalau kita pengin benar-benar ingin rileks sambil melemaskan otot,
disini juga menyediakan tempat pijat sehat dan lounge untuk umum tanpa harus
menjadi member. Bahkan beberapa airline
memberikan discount bagi frequent flyer yang menggunakan lounge ini.
|
Untuk rileks |
|
Untuk rileks |
|
Untuk rileks |
Bagi yang dalam perjalanan membawa bayi atau anak di bawah lima
tahun, Incheon menyediakan tempat untuk
sang ibu menyusui anaknya dan tempat bermain bagi sang anak. Ruang nursery yang
disediakan tidak hanya untuk menyusui, tapi juga berfungsi sebagai tempat
istirahat dan perawatan bayi. Di setiap
nursery dan tempat bermain anak selalu bersebelahan dengan cafeteria atau
tempat makan. Tahu ngga kenapa? Habis menyusui kan si ibu pasti lapar, makanya
mereka perlu makan. Sama seperti
anak-anak kalau habis bermain, mereka pasti lapar atau haus, makanya butuh
segera si orang tua memenuhi kebutuhan mereka juga.
|
Area bermain anak-anak-1 |
|
Area bermain anak-anak-2 |
|
Nursery-1 |
|
Nursery-2 |
|
Nursery-3 |
|
Nursery-4 |
|
Nursery-5 |
Bicara tentang tempat hiburan, Incheon rajanya. Ada panggung terbuka berukuran besar yang
kerap menampilkan penyanyi-penyanyi ternama dari negeri gingseng ini. Tidak itu saja, di Incheon juga menyediakan
ruang nonton yang sangat nyaman yaitu News & Movie room. Kita akan dibawa ke suasana mini theater dan
sstt…….kita bisa tidur juga disini.
|
Panggung hiburan terbuka |
|
News & movie room |
Bila kita datang di musim dingin menjelang natal, maka keceriaan natal
tersebar dimana-mana. Hiasan-hiasan khas
natal seperti white Christmas tree, lampu-lampu pohon natal dan kado-kado. Serta saat itu juga kita dapat bermain ice
skating. Meskipun areanya tidak terlalu
luas, tapi lumayan lah untuk ber-skating ria.
|
Ice skating-1 |
|
Ice skating-2 |
|
X-mast gifts |
|
X-mast gifts |
|
X-mast lamp |
Hiburan belum berakhir tanpa menikmati film-film Hollywood dan Korea di
Cinemax yang ada di terminal.
|
Gedung serba guna dan pertunjukan |
6.
Internet/charger
handphone/telephone
Selain wifi yang tersedia gratis, Incheon juga menyediakan internet
gratis di terminal. Selanjutnya bila
baterai handphone habis karena kelamaan dipakai untuk browsing, kita cukup
menggunakan beberapa macam charger handphone gratis. Sebagaimana yang dibutuhkan semua penumpang
bahwa komunikasi menjadi sangat penting, sehingga semua orang tidak ingin putus
kontak dengan keluarga, saudara, teman atau rekan bisnis, makanya di area
kedatangan tidak hanya dipenuhi money changer dan accommodation agent,
melainkan tersedia juga counter pembelian card sim handphone local. Dan tersedia juga booth telepon untuk komunikasi
internasional.
|
Charger handphone-1 |
|
Charger hp-2 dan International calling card |
|
Konter pembelian sim card hp |
|
Telepon koin dan kartu pun ada |
|
Internet gratis |
7.
Baggage Handling
System/trolley/tools
Baggage Handling System (BHS) bukanlah tempat untuk umum, tapi aku
dapat kesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana sistem pengaturan
bagasi penumpang di Incheon. Rupanya
system yang memilah-milah bagasi sesuai tujuan itu hanya diawasi oleh seorang
petugas security. Kebayang ngga berapa
banyak bagasi yang hilir mudik di bandara tersebut?
|
BHS-1 |
|
BHS-2 |
|
BHS-3 |
|
BHS-4 |
|
BHS-5 |
Keteraturan juga pada trolley untuk penumpang. Petugas di terminal begitu cekatan menangani
trolley sehingga tidak terlihat ada trolley yang tidak bertuan atau berserakan,
semua berada pada tempatnya. Jumlah
petugas tidak banyak, tapi sepertinya mereka bekerja sangat cepat dan
tangkas. Aku tidak pernah melihat mereka
bergerombol, ngumpul sambil ngobrol atau berleha-leha. Mungkin mereka punya tempat stand by di
ruangan non-public yang tidak terlihat oleh kita, tapi ada cctv atau komunikasi
antara mereka dengan petugas di darat yang lain, sehingga informasi keberadaan
trolley dapat terdeteksi secara cepat.
|
Trolley-1 |
|
Trolley-2 |
|
Trolley-3 |
Juga peralatan kerja yang lain yang digunakan oleh para teknisi atau
para tenant yang tertata rapi dan hampir tidak terlihat oleh penumpang.
|
Penempatan peralatan kerja di dalam terminal |
|
Rapi dan bersih |
|
Pemadam kebakaran-1 |
|
Pemadam kebakaran-2 |
8.
Indoor Garden
Kalau kita cermati, Incheon tidak terlalu banyak bermain dengan taman
dalam ruangan. Penempatan yang tepat dan
pemilihan tanaman yang bijak membuat indoor garden di bandara ini
terlihat segar dan indah. Percaya tidak,
meskipun bandara besar dan berprestasi, ternyata mereka lebih banyak memakai
tanaman-tanaman yang murah. Dengan
pengaturan yang baik, tanaman itu tidak terkesan murahan.
|
Di area shopping arcade |
|
Area perkantoran |
|
Di rest area/lounges |
|
Area kedatangan |
|
Area keberangkatan |
9.
Budaya Korea
Beberapa bandara besar kehilangan jati diri atau cenderung terlihat
sama dan membosankan, Incheon bersikeras menyajikan budaya Korea yang sudah
mendunia. Di area keberangkatan dapat
kita temui counter souvenir produk-produk tradisional Korea. Bahkan disini kita bisa belajar menulis huruf
Korea atau membuat salah satu souvenir.
Jangan tanya tentang makanan Korea? Sudah barang tentu akan sangat mudah
ditemui di terminal bandara. Yang lebih
fantantis adalah rumah adat Korea dan perkampungan tradisional yang coba
diusung ke bandara. Di area
keberangkatan kita dapat bersantai sambil melihat pesawat take off dan landing
di bale tradisional.
|
Konter budaya dan kerajinan tradisional |
|
Bangunan tradisional di dalam terminal-1 |
|
Bangunan tradisional di dalam terminal-2 |
|
Bangunan tradisional di dalam terminal-3 |
Penumpang juga diberi kesempatan untuk mengenal sejarah Korea di museum
yang menempati area yang cukup luas di dalam terminal. Banyak pajangan-pajangan unik yang bisa
menjadi back ground foto narsis.
|
Museum-1 |
|
Museum-2 |
|
Museum-3 |
Bagi yang menyukai pajangan yang modern, kita bisa melihat kehidupan
orang Korea dan sejarah berdirinya bandara Incheon di layar lebar
|
Layar lebar sebagai media edukasi dan promosi |
10.Fasilitas bagi
karyawan
Kebutuhan karyawan Incheon tidak lepas dari perhatian manajemen
IIAC. Di terminal tersedia lounge untuk
karyawan yang didalamnya ada tempat untuk lobby dan berkomunikasi antara mereka
atau bisa digunakan untuk ruang chatting online karena fasilitas wifi super
cepat. Juga ada ruang istirahat untuk
karyawan yang habis shift malam, ruang fitness center, shower room dan
cafeteria dengan harga yang sangat murah tapi sehat.
|
Fasilitas untuk staff-1 |
|
Fasilitas untuk staff-2 |
|
Fasilitas untuk staff-3 |
11.Aviation
Academy
Fasilitas ada, teknologi sudah.
Satu lagi yang perlu ada yaitu sumber daya manusia yang handal yang
dapat merawat fasilitas bandara dan menggunakan teknologi untuk menjamin
pelayanan kepada pengguna jasa bandara.
Mereka tidak pernah main-main untuk urusan SDM karena mereka sadar,
sebaik apapun fasilitas dan teknologi yang dimiliki, tapi ‘man behind the gun’
salah pilih, yang ada hanyalah sia-sia atau bad performance saja.
|
Prasasti depan gedung |
|
Gedung yang luas dan megah |
|
Ruang belajar |
|
Area coffee break |
|
Cafetaria sekaligus ruang makan-1 |
|
Cafetaria sekaligus ruang makan-2 |
|
Cafetaria sekaligus ruang makan-3 |
Aviation Academy Incheon sudah mendunia dan mendapat pengakuan ICAO dan
ACI, sehingga tidak diragukan kualitas pendidikannya. Dengan gedung yang megah, dilengkapi dengan
ruang belajar, cafeteria dan penginapan untuk siswa, akademi ini telah menarik
perhatian pemerhati dan pekerja bandara termasuk dari Indonesia.
12.Lain-lain
Smoking area tersedia di dalam terminal, sedangkan diluar terminal
kalian bebas merokok, tapi jangan sampai buang abu rokok dan puntung
sembarangan kalau tidak ingin didamprat petugas atau dibawa security karena
melanggar aturan.
|
Ruangan untuk perokok |
|
Display prestasi Incheon |
|
Guci raksasa di tengah koridor |
Salah satu yang menarik perhatianku adalah kotak sumbangan yang dibuat
unik dan menarik. Justru itulah
kelebihannya. Orang akan lebih cenderung
ingin tahu dan melihat apa benda yang unik itu.
Selanjutnya lebih memungkinkan orang untuk memasukkan uangnya ke dalam
kotak tersebut.
|
Kotak sumbangan |