Rabu, 20 Juli 2016

Serba Serbi Korea (1), Kreasi Wisata Yang Mendunia



Korea bisa dikatakan berhasil memikat dunia. Kolaborasi Pemerintah, pihak swasta dan warganya menghasilkan prestasi yang luar biasa dalam menarik perhatian warga asing untuk memalingkan muka dan singgah ke Korea.  Semua mata sekarang telah tertuju ke negeri ginseng ini yang pada tahun 40an atau di masa penjajahan Jepang termasuk negara miskin.  Sumber daya alamnya tidak sekaya Indonesia, namun dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Korea bisa bangkit menjadi kekuatan ekonomi di Asia.  Termasuk bagi warga Indonesia, deman Korea telah mewabah dimana-mana khususnya anak muda.  Siapa yang ga kenal artis-artis Korea yang terkenal dengan kecantikan dan ketampanannya.  Korea-lah yang berhasil mengubah pola pikir dan persepsi masyarakat terhadap operasi plastik demi memiliki wajah yang ok punya.  Dulu orang sangat malu kalau ketahuan telah menjalani operasi plastik, tapi sekarang?  Mereka dengan lantang mengakuinya karena menganggap operasi plastik itu bukanlah tindakan kriminal.  Menurut mereka, operasi plastik sah-sah saja karena hanya sebagai bagian upaya manusia untuk meningkatkan rasa percaya diri.  Alhasil, kini klinik kecantikan yang menawarkan pelayanan memperindah bentuk hidung, dagu, mata dan lain-lain sudah seperti klinik kesehatan biasa.  Jumlahnya banyak, mudah ditemui dan murah harganya.  Ada anekdot, kalau pengin tahu wajah asli artis-artis Korea, lihat lah orang tuanya atau anak-anak mereka!

Istana Gyeongbukgung


Memang tidak akan pernah habis membahas kehebatan negeri yang satu ini.  Semua sektor mempunyai nilai jual dan dapat menjadi ladang devisa negara.  Bayangkan seperti pulau Nami yang hanya sekadar pulau kecil tanpa banyak sejarah bisa disulap menjadi tujuan wisata andalan gara-gara menjadi lokasi pembuatan drama serial terkenal ‘Winter Sonata’.  Aku geleng-geleng kepala saat tiba di pulau ini.  Menurutku, tidak ada yang istimewa di tempat ini selain ada area tempat penyimpanan kimchi secara tradisional disini.  Selebihnya, hanyalah sebuah pulau yang ditumbuhi tanaman-tanaman indah dan dijaga kebersihan serta menjadi tempat berbagai macam kegiatan rekreasi.  Namun, pulau ini bisa dikatakan cocok bagi mereka yang sedang memadu kasih karena tempat ini lebih terkesan romantis.  Mungkin terinspirasi oleh drama terkenal itu.  Sama seperti Teddy Bear Farm, tempat wisata boneka beruang yang terinspirasi oleh drama serial Princess Hours.  Ini bukti kehebatan dari sebuah program serial televisi yang berhasil mendunia dan dipoles menjadi sumber devisa negara.

 
Prasasti batu yang banyak terdapat di Nami

Spot pilihan-1

Spot pilihan-2

Panggung terbuka

Lumbung penyimpanan kimchi di Nami Island

Dulunya kimchi disimpan di bawah tanah biar awet


Sebenarnya wisata utama Korea adalah istana Gyeongbokgung yang berada di ibukota Seoul.  Tempat ini tidak pernah sepi oleh pengunjung.  Orang Indonesia kalau ke Korea pasti akan tertarik ingin pergi kesana.  Wajar kalau perusahaan tour and travel selalu memasukkan tempat wisata ini dalam daftar kunjungan.  Aku pun demikian.  Awalnya pengin banget datang kesana.  Tapi setelah satu, dua kali kunjungan, istana ini menjadi biasa-biasa saja.  Kunjungan berikutnya, mohon maaf, aku lebih tertarik untuk mengunjungi tempat wisata lainnya.

Persiapan pergantian petugas jaga istana

Momen ini selalu menjadi pusat perhatian pengunjung


Tempat wisata yang lain adalah Seoul Tower.  Jujur, sebenarnya menara ini tidak masuk dalam daftar 10 menara tertinggi di dunia dan bentuknya pun biasa-biasa saja.  Tapi kenapa menjadi tempat wisata andalan juga?  Kembali lagi, Pemerintah Korea bisa menyulap hal-hal yang biasa menjadi luar biasa melalui promosi yang sangat gencar melalui iklan langsung atau menjadi setting latar belakang drama televisi atau film layar lebar.  Bagiku yang unik adalah jalan menuju menara itu, lumayan untuk olah raga jantung sehat!  Di menara ini kita juga bisa melihat hiruk pikuk kota Seoul di siang hari dan gemerlap lampu kota di malam hari.

Pemandangan kota dari Seoul tower-1

Pemandangan kota dari Seoul tower-2


Aku mungkin berbeda dengan kebanyakan orang Indonesia yang bila datang ke Korea berbondong-bondong belanja di Myeongdong, Dongdaemun, Namdaemun dan sebagainya.  Memang sih, barang-barang disini lumayan murah dan banyak pilihannya.  Saking seringnya turis Indonesia datang ke pasar-pasar tersebut, sebagian penjual telah familiar dengan wajah Melayu kita dan mereka dapat berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan kosa kata yang sangat terbatas.  Kalau aku lebih tertarik untuk mengetahui sejarah masyarakat Korea jaman dulu atau yang tradisional karena kupikir kalau sekadar pasar, mall, pusat perbelanjaan, di Jakarta ga kurang jumlahnya.  Kalau ingin beli produk Korea-pun di Jakarta ada.  Paling-paling yang perlu dicoba adalah kursus kilat membuat kimchi dan foto pake baju tradisional Korea, itu yang tidak ada di Jakarta.  Makanya aku pergi ke Korean Folk Village atau Perkampungan masyarakat Korea yang berada di Minsokchon-ro, Gyeonggi-do.  Aku sangat puas berkunjung disini karena kita bisa mengetahui kehidupan masyarakat desa dan kerajaan Korea.  Dan disini juga kita dapat menyaksikan beberapa atraksi menarik dan menghibur.  Seharian kita dapat berkeliling dan menghibur diri disini sampai jam 6 sore.


Rumah-1

Rumah-2

Rumah-3
 
Rumah-4 (Perkampungan)

Rumah-5

Rumah-6

Dari bentuk design rumah terlihat perbedaan yang menyolok.  Bisa ditebak, mana yang rumah rakyat biasa, mana yang milik para bangsawan.


Taman-1
Taman-2
Sungai-1

Sungai-2
Spot menarik-1

Spot menarik-2

Spot menarik-3

Atraksi mortal act pasukan berkuda kerajaan dan Nongak farmer's music atau musik rakyat yang dipadu dengan tarian dan atraksi yang lebih mirip seperti sirkus, lumayan menghibur dan jangan dilewatkan.  Atau perlu juga sekali-kali tahu perkawinan adat Korea yang tradisional.


Atraksi berkuda-1

Atraksi berkuda-2

Atraksi berkuda-3

Atraksi berkuda-4
Nongak-1

Nongak-2

Nongak-3
Perkawinan adat tradisional

Salah satu yang menyentuh hatiku adalah jiwa nasionalisme warga Korea sangat tinggi.  Terbukti mereka lebih bangga menggunakan produk-produk negaranya daripada produk-produk asing.  Makanya jangan heran bila melihat mobil-mobil yang lalu lalang di Korea didominasi oleh KIA, Hyundai dan lain-lain.  Katanya raksasa supermarket sekelas Carrefour gagal bersaing dengan supermarket lokal.  Juga dalam dunia hiburan.  Di Seoul kita dapat mampir ke Lotte World, dunia fantasi lokal tandingan Disney World.  Aku sempat mengikuti presentasi manajemen Lotte yang berencana menguasai duty free dunia.  Mereka mengawali dengan kawasan Asia karena menurut mereka ambisi menjadi penguasa tertinggi boleh-boleh saja, tetapi harus realistis!  Setelah Asia dikuasai, maka mereka akan merambah ke 4 benua lainnya.  Menurutku, tidak mustahil cita-cita itu tercapai mengingat pola kerja dan hasilnya sudah kelihatan sekarang.


Atraksi di Lotte World-1

Atraksi di Lotte World-2

Atraksi di Lotte World-3
Wahana permainan di Lotte World
 
Presentasi manajemen Lotte

 
Bersyukur sudah 6 kali mengunjungi Korea, makanya aku selalu mencoba mengunjungi semua tempat wisata.  Kalau sudah dikunjungi dan sepertinya tidak terlalu berkesan, biasanya cukup sekali saja kudatangi.  Selanjutnya, aku lebih cenderung ke tempat-tempat lain.  Dalam salah satu kunjungan, aku pergi ke Mount Sorak.  Awalnya berencana menaiki bukit itu lalu ikut kereta gantung, tapi karena kondisi pas hujan lebat, wahana itu ditutup demi keselamatan pengunjung.  Jadinya cuman keliling-keliling taman di kaki bukit itu saja sambil pake jas hujan.  


Patung Budha di Mount Sorak

Ada tempat wisata yang menurutku wajib dikunjungi karena yang satu ini sangat beda dan hanya ada di Korea yaitu Demiliterized Zone atau DMZ di Panmujon, daerah perbatasan antara Korea Selatan dengan Korea Utara.  Masuk ke area ini harus reservasi dulu dan tidak tiap hari dibuka.  Bila suasana lagi tegang antara kedua negara, maka tempat ini pasti tertutup untuk publik.  Dan di tempat ini peraturannya sangat ketat.  Di pintu masuk kita akan diperiksa oleh petugas bersenjata dan dilarang memotret apapun (khususnya barak-barak militer, persenjataan dan personil militer) kecuali di daerah yang telah ditentukan. Ada satu station dimana kita bisa melihat Korea Utara dari jarak jauh.  Disini kita boleh memotret, tetapi tidak boleh pake flash karena berbahaya dan menimbulkan kecurigaan serta ancaman bagi pasukan perbatasan Korea Utara.  Beruntung juga aku bisa memasuki terowongan bawah tanah yang dulunya dibangun Korea Utara untuk menyerang Korsel.  Sekarang terowongan itu dibawah pengawasan pasukan PBB dan Korsel.  Di DMZ juga terdapat stasiun kereta api Dorasan yang dibangun oleh Pemerintah Korsel sebagai moda transportasi ke Korut.  Pembangunan stasiun itu disaat hubungan kedua negara sangat harmonis yang mengarah kepada terbentuknya satu Korea.  Sayangnya, sekarang stasiun itu hanya menjadi sejarah, entah kapan dibuka lagi.


Pos penjagaan dimana kita bisa melihat Korut dan memotret

Stasiun kereta api yang menjadi sejarah

 
Untuk hiburan malam, kita bisa datang ke Paradise Walkerhill casino, bukan untuk judi ya....tapi untuk menyaksikan pertunjukkan spektakuler berkelas dunia di dalam gedung ini dengan tarif tiket masuk sekitar 100 US dolar.  Worth it banget.  Atau kita dapat melihat Nanta show, drama non-verbal para koki di dapur yang mempertontonkan keahliannya dalam menggunakan alat-alat dapur dan menjadikannya bunyi-bunyian yang harmonis, enak didengar yang dikemas dalam komunikasi penuh canda dan ceria.  Sayangnya, sebagai penonton kita dilarang memotret pertunjukkan tersebut.  Mungkin flash kamera akan mengganggu konsentrasi pemain dan penonton.  Hiburan malam lainnya, tidak ada salahnya mampir ke penjual gorengan pinggir jalan untuk menikmati camilan khas Korea seperti tuppoki dan lain-lain.  Tangan si penjual selalu terbalut sarung tangan supaya makanan yang disajikan ke kita terjaga kebersihannya.  Kalau berani tidak ada salahnya mencoba soju, minuman khas Korea.  Oiya, orang Korea sudah terbiasa merayakan sesuatu dengan meminum soju yang punya beberapa level kadar alkoholnya.  Mabuk bukanlah kejahatan di Korea.  Jangan khawatir, polisi tidak akan menangkap kita kecuali kita mabuk sambil mencuri tas orang hehe........Setiap bar atau tempat minum menyediakan jasa antar ke rumah bagi pengunjung yang mabuk atau mereka terkadang akan membantu memanggil taksi untuk mengantar ke rumah pengunjung yang mabuk tersebut.

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar