Tidak dapat dipungkiri, kalau sudah berbicara tentang Australia, orang lebih cenderung terlintas membahas kota Sydney, Melbourne, Gold Coast, Darwin dan Perth. Jarang yang berbicara tentang Brisbane. Bisa jadi karena anak-anak Indonesia lebih suka meneruskan pendidikannya di negeri kangguru ini lebih memilih berkuliah di 3 kota besar itu dan tempat-tempat wisata yang kerap dipromosikan mengarah kepada 5 kota itu. Siaran media Kedutaan Australia di Jakarta menyebutkan bahwa Australia menjadi destinasi utama pelajar dari Indonesia. Data statistik menunjukkan jumlah mahasiswa Indonesia yang memilih belajar di lembaga pendidikan tinggi di Australia mengalami peningkatan lebih dari delapan persen dibandingkan tahun lalu. Alasan mereka beraneka ragam, namun ada alasan yang seragam yaitu sekalian belajar bahasa Inggris! Memang benar, Australia menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu dan bahasa nasional. Aksen bicara mereka berbeda dengan orang Amerika atau orang Inggris sekalipun, namun jauh lebih baik daripada orang Singapura yang dijuluki dengan istilah Singlish, Singapore English. Bahkan orang asing lebih senang mendengar aksen orang Indonesia bila berbahasa Inggris daripada Singapura. Kata mereka, orang Indonesia lebih bisa menyesuaikan aksen bicara seperti orang Amerika, daripada orang Singapura yang lidahnya sudah kaku tidak bisa diubah. Tapi kalau teman-temanku yang menimba ilmu di Australia bila ditanya mengapa ambil kuliah di Australia, jawabannya sama,"Dimana-mana kalau mau belajar bahasa Inggris ya sama bule dong, lebih mantap!".
|
Spot utama berfoto |
|
Kota Brisbane di malam hari |
Kota Brisbane memang tidak seramai Sydney dan juga tidak setenar Melbourne, tapi Brisbane punya daya tarik tersendiri bagi pelancong yang menyukai kebersihan dan keteraturan kota, sejarah, dan kehidupan kota yang tidak bising atau lebih cenderung tenang. Brisbane hanya punya satu pusat perbelanjaan yang berada di sepanjang Edward street. Queen Plaza nama mall terbesar di kota ini yang tidak pernah sepi pengunjung. Brand-brand internasional dan produk lokal Australia ada disini. Disamping sebagai kawasan belanja, area ini juga menjadi tempat hang-out yang enak bagi siapa pun yang ingin menikmati makanan dan minuman sambil ngobrol dengan teman-teman atau sekadar melihat orang lalu lalang berjalan.
|
Suasana kota-1 |
|
Suasana kota-2 |
|
Suasana kota-3 |
|
Suasana kota-4 |
Sebenarnya di tengah kawasan ini terdapat shopping arcade jaman dulu yang dikenal dengan nama Brisbane Arcade gallery shopping. Kalau dilihat dari bentuk dan gaya bangunannya, sepertinya akan membawa kita ke tempat perbelanjaan tempo dulu. Unsur kayu dan kaca banyak digunakan dan sepertinya pemerintah setempat berhasil mempertahankan bangunan kuno ini menjadi tempat menarik dan nyaman bagi wisatawan.
|
Brisbane Arcade yang super kuno |
|
Bersih dan terawat rapi |
Tidak hanya itu, tempat perbelanjaan di jantung kota Brisbane ini selalu ramai didatangi pengunjung di segala usia. Meskipun tidak sebesar dan seramai Jakarta, Brisbane berhasil memikat hati orang asing untuk datang kesini dengan berbagai tujuan. Wajah-wajah Asia dan Timur Tengah banyak juga terlihat lalu lalang di kota ini. Sangat dimaklumi karena kota ini tidak melarang orang asing datang. Mereka cukup ramah, tidak mengintimidasi, namun tetap dengan gaya orang kota besar, cuek dengan orang lain.
|
Edward street yang tidak pernah sepi |
|
Kawasan perbelanjaan Queen Plaza |
Tempat wisata utama Brisbane adalah jembatan Victoria dengan tulisan kapital besar di pinggir sungai Brisbane. Jembatan ini awalnya dibuat dari balok-balok kayu bertujuan untuk menghubungkan wilayah Utara dengan Selatan kota Brisbane. Pembangunan dimulai pada tahun 1864 dan selesai satu tahun kemudian, tepatnya sebelum bulan Juni 1865 jembatan ini dibuka secara resmi dengan nama Jembatan Brisbane. Sayangnya, jembatan ini tidak bertahan lama, menyerah digerogoti rayap dan ambruk di tahun 1867. Kemudian Pemerintah setempat membangun kembali jembatan itu dengan menggunakan bahan material yang lebih kuat yaitu besi baja. Di tahun 1874 akhirnya jembatan baru itu dibuka untuk umum dan diberi nama Jembatan Victoria sesuai nama penguasa Kerajaan Inggris saat itu. Wajar saja karena Australia adalah wilayah kekuasaan Inggris Raya. Meskipun sekarang berdaulat penuh, namun Australia masih mau bergabung dalam negara-negara bekas jajahan Inggris Raya atau biasa disebut Commonwealth.
|
Sisa gerbang jembatan Brisbane |
|
Sekarang menjadi Jembatan Victoria |
|
Disisi Selatan sungai Brisbane |
|
Sisi Utara sungai Brisbane |
Di sepanjang jembatan Victoria ini banyak tempat makan yang enak yang wajib dikunjungi oleh wisatawan khususnya di malam hari karena kalau di siang hari apalagi di musim panas seperti ini, kita akan kurang nyaman menikmati makanan dengan sorotan sinar matahari yang lumayan panas. Brisbane di musim panas bisa bersuhu 30 derajat! Meskipun tidak sepanas Jakarta atau tidak sekencang hembusan angin Gold Coast, outdoor dinning atau makan di tempat terbuka di Brisbane sebaiknya dilakukan di malam hari. Salah dua tempat yang perlu dikunjungi adalah Cha Cha Char dan Jelly fish. Tempat yang pertama sangat tepat untuk yang menyukai steak dan ingin mencoba makan daging kangguru. Jangan khawatir, daging kangguru disini legal karena Pemerintah setempat membolehkan untuk dikonsumsi dan mereka memang mengontrol populasi binatang yang satu ini yang jumlahnya melebihi populasi penduduk Australia.
|
Eagle street pier, tempat restaurant pilihan |
|
Rib eye steak |
|
Angus medium rare steak |
|
Kangaroo tail atau ekor kangguru |
Sedangkan tempat yang kedua sangat cocok untuk mereka yang menyukai sea food atau makanan laut. Hanya perlu disiapkan kesabaran kalau makan disini karena semua bahan masih fresh dan langsung diolah di tempat. Kalau yang biasa makan di restaurant yang menyajikan fancy western food - non fast food, tidak perlu diajari sudah terbiasa tata cara pesan makanan sampai dengan makanan itu disajikan. Jadi kalau anda dalam posisi terburu-buru, sebaiknya tidak datang ke restaurant ini.
|
Sepanjang jalan ini banyak terdapat rumah makan favorit |
|
Salah satunya Jelly Fish ini |
|
Dalam sekejap tempat ini menjadi ramai penuh sesak pengunjung |
|
Lokasinya enak untuk jalan-jalan |
|
Bahkan untuk mojok pun enak |
Sebenarnya tempat wisata di Brisbane tidak hanya Victoria bridge. Adalah city hall pusat pemerintahan Brisbane yang berada tepat di tengah kota. Gedungnya berdiri kokoh di kelilingi gedung-gedung perkantoran dan pertokoan. Terdapat area terbuka di depan gedung yang biasa kita sebut dengan alun-alun kota. Di dalam gedung itu berdiam seorang Walikota Brisbane yang mempunyai kekuasaan penuh mengatur kota dan penduduknya. Namun di gedung ini juga terdapat museum yang menyimpan sejarah kota Brisbane dan sekaligus menjadi tempat eksibisi pameran dan pertunjukkan seni. Kalau anda punya banyak waktu, anda boleh ikutan antri menaiki Clock tower yang dibuka terbatas untuk umum. Pemerintah lokal tidak memungut biaya untuk masuk museum ataupun menara jam.
|
City hall kota Brisbane |
|
Museum di dalam city hall untuk mengenal sejarah kota |
|
Lukisan Ian Fairweather tentang pura di Bali ada disini |
|
General Sir Thomas Brisbane, penemu kota Brisbane |
Sama seperti di Eropa, Brisbane juga mempunyai bangunan-bangunan bersejarah yang masih terawat dengan baik meskipun bersebelahan dengan gedung-gedung pencakar langit. Ada gereja batu bata merah Albert Street Uniting disamping city hall yang dibangun tahun 1888, ada juga katedral bergaya Gothic Revival, St.Stephen di sekitar Edward street yang dibangun di tahun 1864, dan patung Thomas Joseph Ryan beserta gedung pemerintahan Queensland. Patung itu dibuat untuk memperingati Thomas Joseph Ryan, mantan Perdana Menteri Queensland di tahun 1915 sampai dengan 1919 yang bentrok dengan Perdana Menteri Billy Hughes atas wajib militer di Perang Dunia Pertama. Pemimpin partai buruh ini juga dijuluki sebagai Pahlawan anti wajib militer.
|
Albert street uniting church |
|
Cathedral of St.Stephen |
|
Gedung Pemerintahan di dekat sungai Brisbane |
|
Patung Thomas Joseph Ryan, pahlawan anti wajib militer |
Sebagai kota, Brisbane juga memiliki fasilitas yang layaknya kota besar seperti gedung pertunjukkan, museum dan gedung eksibisi atau konvensi. Mayoritas berada di area South Bank dan lumayan sering mengadakan kegiatan sehingga kota ini tidak pernah sepi pengunjung. Disamping itu, Brisbane juga punya gedung kasino bagi penggemar judi.
|
Gedung-gedung pencakar langit |
|
Kota yang terus hidup sepanjang hari |
|
Menawarkan hiburan bagi pengunjung |
|
Dan bagi mereka yang 'mengadu untung' meja judi |
Yang tidak boleh luput dari pengamatanku adalah kondisi bandara setempat. Bandara di Brisbane memang tidak sebesar Soekarno-Hatta Jakarta, namun mereka sudah duluan mempunyai moda transportasi terintegrasi antara bandara dengan stasiun kereta api. Juga bandara Brisbane sudah didarati rutin pesawat super besar sekelas Airbus 380. Meskipun kecil, terminal penerbangan domestik-nya tertata rapi dan tidak terlihat banyak antrian di pintu masuk ataupun keluar terminal. Bisa jadi pengaturan jam-jam penerbangan sudah rapi atau lay-out mobilitas penumpang yang juga teratur rapi. Yang pasti bandara ini terlihat sangat bersih, tenang (tidak berisik dengan pengumuman-pengumuman), tidak banyak antrian (di imigrasi, bea cukai atau di antrian taxi).
|
Baggage claim atau tempat pengambilan bagasi |
|
Non penumpang pun boleh memasuki area kedatangan |
|
Curb side kedatangan yang rapi, bersih |
|
Penumpang dengan tenang menunggu jemputan atau lalu lalang |
|
Menuju stasiun kereta api di depan terminal kedatangan |
|
Moda transportasi telah terintegrasi |
Dapat disimpulkan bahwa kerjasama semua stakeholder atau pihak-pihak yang berkepentingan di bandara sangat menentukan keberhasilan bandara dalam melayani dan memberikan impresi terbaik bagi penumpang dan pengguna jasa bandara lainnya. Percuma dibangun besar dan modern terminalnya, bila petugas imigrasinya sedikit sehingga antrian menumpuk dan menimbulkan kekesalan bagi penumpang. Atau percuma juga jumlah petugas pengamanan sangat banyak tetapi kurang peduli dengan ketertiban dan kebersihan area sekitar mereka bekerja. Sense of belonging atau rasa memiliki bandara tidak harus hanya dimiliki oleh petugas kebersihan bila kita bicara tentang kebersihan, namun seharusnya semua institusi dan perangkatnya juga peduli, sehingga tercipta nuansa kebersamaan, saling membantu, tenggang rasa dan mendukung keberhasilan bersama.
|
Area check-in |
|
Pohon tinggi menyembul dari area keberangkatan |
|
Lapang, bersih dan tenang |
|
Pengaturan tenant di area keberangkatan |
|
Area keberangkatan-1 |
|
Area keberangkatan-2 |
|
Area keberangkatan-3 |
Jadi meskipun tidak besar, Brisbane punya semua persyaratan kategori kota besar. Gedung-gedung perkantoran, pemerintahan, pendidikan, perbelanjaan, pertunjukkan, hiburan, taman kota, bandara, sistem transportasi dan cagar budaya semua ada di Brisbane. Bahkan hotel-hotel ternama dan berbintang 5 berada berdekatan satu sama lainnya di tengah kota. Ritme kehidupan dan perekonomian tidak berhenti di kota ini. Pemerintah lokal terus berkreasi untuk memikat turis asing datang ke kota ini.
|
Anda-lah penentu arah segalanya |
Bila melihat luasan wilayah dan lokasi tempat-tempat menarik di Brisbane, rasa-rasanya kita tidak perlu butuh waktu lama mengeksplorasi kota ini. Cukup 2 hari kita sudah dapat mengunjungi semua tempat dan menikmati sajian menarik di kota ini, baik itu makanan ataupun pertunjukkan lokal. Selamat jalan-jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar