Bila mendengar kata camping, pasti yang terlintas di benak
kita adalah sebuah tenda yang dibangun dengan pasak-pasak tiang di setiap
sudutnya, lalu ada tikar untuk alas tidur, jaket yang berfungsi sebagai
penghangat waktu tidur dan api unggun. Terkadang kita makan bekal yang kita
bawa dari rumah, minum air dari sumbernya atau masak air dari sungai atau air
terjun, dan kalau bekal kita habis, terpaksa kita makan tanaman atau binatang
yang ada di hutan untuk menyambung hidup.
Kalau tempat camping kita dekat dengan rumah penduduk, ga jarang juga
kita ‘mencurangi’ diri sendiri dengan beli makanan di warung atau nongkrong
makan siang atau makan malam di kedai nasi.
Kesimpulannya, camping lebih identik dengan serba keterbatasan, baik
dari sisi fasilitas atau lingkungan dan jauh dari unsur nyaman. Kalau sudah begini, kecil kemungkinan kita akan bawa anak-anak kecil atau orang lanjut usia untuk camping, karena tidak ada kata 'camping' dalam kamus hidup mereka yang memaksa kita jadi kerepotan menyiapkan ini dan itu. Apalagi bawa anak bayi, mungkin kah kita ber-camping dengan mereka? Bagaimana dengan camping yang tidak perlu
bersusah ria?
|
The Highland Park Resort di Bogor |
Itulah Glamorous Camping atau biasa disingkat Glamping. Namanya saja glamor, so pasti semua serba wah
dan bukan camping yang biasa-biasa saja.
Fenomena ini makin menjadi 'kebiasaan' warga ibukota yang sudah jenuh dengan
suasana hotel karena mereka ingin dekat dengan alam tapi tidak mau kesulitan cari makan atau
minum dan pengin dilayani bak pelayanan hotel bintang 5. Ingin tahu lebih jauh tentang glamping,
sengaja aku datang ke The Highland Park Resort (HPR) di Bogor. Lokasinya lumayan jauh dari kota Bogor, namun
entah bagaimana aku tidak mengalami kesulitan untuk menemukan tempatnya. Dua kali sempat berhenti karena ragu dengan
peta yang diberikan petugas reservasi resort, ternyata orang di pinggir jalan yang kutanya pada kenal
dengan resort itu. Mereka memberikan
informasi yang benar kemana arah yang harus kutempuh dengan mobilku. Dan yang lebih membantu, kalau kita perhatikan
baik-baik di sisi jalan raya mulai dari perempatan jalan setelah keluar dari
tol kota Bogor, kita akan melihat signage HPR.
Ada yang berupa billboard besar, ada yang berupa spanduk kain ukuran 25
x 40 cm yang dikaitkan di tiang-tiang listrik atau pohon. Intinya, ga susah, bung!!
|
Tenda suku Indian Apache |
HPR pada mulanya menawarkan camp bangsa Mongolia. Bentuknya benar-benar dibuat seakan-akan kita
berada di tenda seorang Kaisar Mongol.
Ekslusif dan menarik. Sampai
sekarang pihak HPR berani mengklaim sebagai penyedia wisata tenda Mongolia yang
pertama di Asia Tenggara. Promosi yang
gencar oleh pihak pengelola membuat HPR mendapatkan respon yang sangat baik
dari para traveler pecinta alam bebas ‘kelas koper’ bukan ‘bagpacker’. Mengapa? Karena tariff tenda per malam di
atas 1 juta semua dan hampir semua fasilitas harus bayar. Yang gratis lebih banyak fasilitas untuk
anak-anak seperti mini water boom, playground, low rope. Untuk orang dewasa ada juga yang free charge
seperti meja billiard, table soccer dan papan catur. Lapangan futsal boleh juga dipakai, tapi
kalau untuk pertandingan, kita akan di-charge 150 ribu per jam. Pada peak season seperti tahun baru, semua
harga naik fantastis!
|
Pioneer dalam glamping |
|
Camp eksklusif yang menampung seluruh keluarga |
|
Awal dari bisnis glamping |
Memasuki ruangan tenda, kita akan dibuat terkagum-kagum dengan disain interior yang luar biasa. Sungguh diluar ekspektasi kita kalau bicara tentang tenda kemah. Fasilitas di dalam tenda lebih terlihat seperti hotel bintang 5. Ada ranjang besar dengan penataan yang apik dan terkesan mewah. Suasana tenda tetap dijaga dengan melapisi dinding-dinding tenda yang terbuat dari kayu dengan kain-kain satin halus. Lapisan luar tenda terbuat dari kain plastik seperti terpal yang anti bocor. Bangungan dalamnya terbuat dari kayu untuk memperkokoh tenda. Untuk mempercantik ruangan, bagian dalam tenda itulah yang dilapisi dengan kain yang menimbulkan kesan elegan bagi tamu sehingga impresi pertama kita saat masuk tenda langsung terkesima. Di dalam tenda juga tersedia telepon, mini bar, televisi, rak pakaian, sandal, tempat jemur handuk, alat pemadam kebakaran, dan ornament pemanis ruangan. Masih satu kesatuan dengan tenda, di dalamnya juga tersedia shower room dan toilet secara terpisah, juga wastafel. Mungkin inilah yang dinamakan tenda mewah, Kita ga perlu takut nyamuk, binatang buas, atau tidak perlu takut keluar sekadar mau buang air kecil. Mungkin ini juga standard tenda berkemah yang super luxury sehingga seorang Muamar Khadafi pimpinan Libya dulu terkenal dengan kebiasaan yang unik yaitu selalu membawa dan membangun tenda kemana pun dia dalam perjalanan kunjangan kenegaraan. Bagiku, inilah yang dinamakan Glamorous Camping yang sebenarnya!
|
Elegan dan romantis |
|
Suasana tenda tetap dipertahankan |
|
Ranjang tambahan untuk keluarga |
|
Wastafel |
|
Shower room |
|
Toilet |
HPR menyediakan 3 macam pilihan akomodasi untuk bermalam. Ada yang berbentuk camp atau tenda, ada yang berupa barrack, ada juga yang berupa tree house atau rumah panggung. Untuk tenda, para pengunjung punya 4 pilihan. Yang paling kecil dengan kapasitas maksimal 4 orang yaitu Apache sampai ke kapasitas dan fasilitas yang deluxe dengan tariff Rp 2.500.000 per malam.
|
Seperti perkampungan suku Indian |
|
Cluster tenda unik yang menarik |
|
Rumah panggung pun tersedia |
HPR benar-benar ingin menghibur semua anggota keluarga. Terbukti dengan fasilitas yang disediakan sungguh variatif. Untuk anak-anak disediakan playground dengan berbagai macam wahana. Untuk remaja dan orang tua tersedia futsal, arena jogging dan permainan outbound. Khusus untuk bapak-bapak eksekutif pun disediakan driving range dan mini golf, juga kolam pemancingan. Dan jangan khawatir untuk ibu-ibu, disamping mendampingi putra putrinya menikmati wahana permainan, di sekitar area terdapat kebun-kebun bunga dan buah yang tepat untuk berfoto. Menyadari lokasi yang jauh, pihak pengelola menyediakan fasilitas ATM Mandiri dan mini market bagi pengunjungnya.
|
Arena futsal |
|
Driving range |
|
Arena bermain anak-anak |
|
Sarana flying fox |
|
Kebun bunga |
Masyarakat semakin bosan dengan wisata atau hiburan di dalam gedung. Mereka menginginkan ruang gerak yang lebih luas dan bergaul dengan alam bebas. Hawa segar dan udara bersih menjadi pilihan bagi semua keluarga dalam memilih destinasi di saat senggang. Wisata alam tidak harus dengan fasilitas yang serba terbatas. Masyarakat ingin dapat menikmati keindahan alam, namun ingin juga hiburan yang dapat memenuhi semua kebutuhan anggota keluarga. Wajarlah kalau Glamping menjadi pilihan tepat bagi keluarga dan layak untuk menjadi tren wisata tahun 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar